Susu Beruang Sempat Langka, Begini Kata Ahli Gizi

Susu Beruang Sempat Langka, Begini Kata Ahli Gizi

AMEG -  'Susu Beruang' atau Bear Brand,  sempat langka di pasaran dan harganya melambung tinggi. 
Banyak orang melakukan aksi borong  membeli susu steril ini karena diyakini bisa mengatasi Covid-19. Entah siapa yang memviralkan!

Faktanya kandungan dalam susu ini tidak bisa membunuh virus Corona. Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, seperti yang dikutip ameg.id dari CNNIndonesia

"Susu beruang untuk mengobati Covid-19, tentu saja tidak bisa. 'Susu Beruang' tak bisa mematikan virus SARS-CoV-2 (virus Corona) penyebab Covid-19," jelas Prof Zubairi. 

Menurut Prof Zubairi, tak ada jenis susu yang kandungannya lebih baik. Setiap produk susu memiliki kandungan gizi yang sama, yakni mengandung protein, karbohidrat, serta dilengkapi dengan vitamin dan mineral.

Dokter gizi klinis dr Titi Sekarindah, SpGK, pun mengatakan nutrisi yang terkandung di dalam 'susu beruang' sama saja dengan susu UHT (ultra high temperature) lainnya.

"Ya nggak itu bagian daripada kebutuhan gizinya biar bisa lebih lengkap lah," kata dr Siti.
"Komposisinya seperti susu UHT biasa itu," tegasnya.

Menanggapi aksi borong masyarakat terhadap susu beruang, Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia, Debora R Tjandrakusuma, hanya mengatakan bahwa pihaknya akan terus memenuhi kebutuhan 'susu beruang' kepada konsumen dan tidak akan pernah melakukan kenaikan harga.

"Kami tidak melakukan kenaikan harga atas produk-produk kami termasuk produk susu Bear Brand, dan kami terus menerus memaksimalkan upaya kami untuk memasok produk susu Bear Brand kepada para konsumen," kata Debora. (*) 

Sumber: