Batu Kembali Ijo Royo-royo, Dishub Sumbang 100 Pohon Jeruk

Batu Kembali Ijo Royo-royo, Dishub Sumbang 100 Pohon Jeruk

AMEG - Dinas Perhubungan (Dishub) lazimnya mengurus lalu lintas dan angkutan jalan, namun kali ini berbeda. Dilatari keprihatinan kondisi lingkungan, akhirnya institusi itu menyumbang 100 pohon jeruk kepada Among Tani Foundation (ATF).

ATF sendiri memiliki program berkelanjutan bertitel Satu Nama Satu Pohon, demi menjadikan Kota Batu kembali ijo royo-royo.

Kepala Dishub Kota Batu, Imam Suryono, mengatakan, pihaknya mendukung dan mengapresiasi program ATF. Apalagi jika program itu sudah berjalan di seantero kota. Otomatis Kota Batu akan lebih hijau dibanding saat ini. Apalagi sebagai kota wisata.

"Pengembangan pariwisata harus diikuti tiga hal, berwawasan lingkungan, berkelanjutan dan peningkatan Sumber Daya Manusia. Kami mendukung hal pertama, biar lingkungan tidak rusak," tutur Imam, Kamis (12/8/21).

Menurutnya, sebagai kota wisata, Kota Batu harus tetap hijau dan dingin. Itu ciri khas Kota Batu. "Kalau tidak hijau dan tidak dingin lagi, ciri khas Kota Batu akan hilang. Wisatawan kesini salah satu yang dicari adalah udara yang sejuk," paparnya. 

Penyerahan pohon Dishub Kota Batu kepada ATF di markas ATF, Jalan Hasanuddin, Kota Batu. Foto: Ananto

Pengembangan pariwisata yang bagus harus didukung wawasan lingkungan. Sehingga, pariwisata maju tapi lingkungan tetap terjaga. "Saya imbau masyarakat ikut serta program ini. Dengan menanam pohon, selain menjaga kelestarian lingkungan, juga berpahala," katanya. 

Dia berharap ketika program itu berjalan baik lalu didukung penuh masyarakat, otomatis Kota Batu kembali hijau seperti tahun 80-an. "Seratus pohon jeruk yang kami berikan belum ada apa-apanya, tapi harapan kami bisa jadi contoh bagi masyarakat merawat lingkungan," tambah mantan Kepala Dinas Pariwisata itu. 

Pihaknya memilih jeruk, lantaran setiap rumah warga tidak selalu memiliki lahan yang luas. Sehingga tepat ditanami pohon jeruk. "Kami akan menyumbang pohon lagi, mungkin mangga atau alpukat," tutup dia. 

Sementara itu, Head of ATF, Nurbani Yusuf, menjelaskan, program Satu Nama Satu Pohon merupakan gerakan masyarakat kultural dengan membangun kesadaran kolektif. Dilihat jumlah pohon yang disumbangkan masih kecil.

Namun jika seluruh dinas turut membantu, efek dan dampaknya sangat dahsyat.

"Satu Nama Satu Pohon ini gerakan kesadaran kolektif untuk mengembalikan Kota Batu menjadi otentik dan orisinil," katanya. 

Sejak program berjalan setahun lalu, sudah ada 4-5 ribu pohon yang ditanam. Para penanam pohon diberi sertifikat, sebagai apreasiasi atas dedikasi. Agar pohon tak mati, setelah menanam pihaknya juga mengedukasi perawatan dan mengecek pohon secara berkala. (*)

Sumber: