Forpimda Malang Raya Sepakat Pindahkan Warga Isoman ke Isoter
AMEG - Hari ini, Rabu (18/8/21) Apel Gelar Pasukan pemindahan isoman ke isoter secara serentak digelar di Lapangan Rampal. Jajaran TNI/Polri bersama Pemerintah Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, sepakat berkomitmen memindahkan para isoman ke isoter (Isolasi Terpadu) demi kebaikan bersama. Karena ditargetkan dua pekan terlaksana, seperti instruksi Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan. Adanya peningkatan tracing dilaksanakan di masing-masing wilayah. Beberapa hari lalu, perbandingan rasio antara hasil testing dan tracing hari ini sudah mengalami peningkatan yang cukup bagus.
"Untuk saat ini rata-rata di Malang Raya sudah mencapai 1:7. Oleh karena itu, menjadi semangat kita untuk kegiatan ke depan. Target kita dua pekan sesuai instruksi dan target dari Menko Marves,” ujarnya kepada reporter City Guide 911 FM.
Dirinya juga meminta bantuan kepada semua pihak dalam proses pemindahan isoman dan isoter.
"Karena pihak jajaran TNI-Polri juga merangkap sebagai covid hunter yang juga diawasi pimpinan. Serta diawasi Dinas Kesehatan sekaligus relawan lainnya dalam melaksanakan pemindahan tersebut," tambahnya.
Ada beberapa kendala di lapangan, ketika masyarakat yang terkonfirmasi positif tidak yakin dibawa ke isoter. Sehingga butuh pendekatan perlahan-lahan untuk meyakinkan. Isoter fasilitasnya cukup baik, mulai dari tenaga kesehatan (nakes) hingga alat kesehatan, maupun obat-obatan.
"Saya minta tolong sampaikan kepada masyarakat yang terkonfirmasi positif dan saat ini isoman. Ada kerawanan tinggi apabila dirawat di rumah," imbuhnya.
Selain isoter, Malang Raya mendapat perhatian tentang vaksinasi. Percepatan vaksinasi tengah berlangsung, baik dosis pertama maupun dosis kedua. Arahan dari Gubernur Jawa Timur dan Pangdam V Brawijaya, vaksinasi sementara difokuskan di Surabaya.
"Setelah ini (pemindahan Isoter) selesai, maka gilirannya adalah Malang Raya, terkhusus di wilayah Kabupaten Malang," tandasnya.
Sementara itu, Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, jumlah isoman ada kekeliruan tercantum namun tidak ada pengurangan. Seharusnya, tingkat kesembuhan mengurangi dari jumlah isoman.
"Di Kota Malang hampir 3000 eksisting, saat ini tinggal 600 baru digeser. Kemudian ada di clear data sekitar 127 orang. Ternyata ada spacemennya sudah bulan Juli. Ada dua kemungkinan, yaitu bisa meninggal dunia atau sudah sembuh," jelas Sam Sutiaji.
"Kalau di clear bukan urusan kita, tapi urusan masing-masing laboratorium langsung ke pusat. Mungkin karena pusat terlalu overload bisa jadi terlambat," tambah dia.
Sedangkan, total isoman yang sudah dipindahkan lebih dari 200-an. Sementara 130-an orang berada di isoter, sisanya diarahkan ke Rumah Sakit Lapangan (RSL).
"Selebihnya, kita pindahkan ke RS Lapangan, karena RS Lapangan sendiri okupansinya masih rendah," tukas dia.
Sumber: