Kota Batu Level 1, Parwisata Dipersilakan Uji Coba Pembukaan

Kota Batu Level 1, Parwisata Dipersilakan Uji Coba Pembukaan

AMEG - Berdasar asesmen Kemenkes RI, Kota Batu ada di level 1 PPKM, didasarkan indikator transmisi komunitas, terdiri dari konfirmasi kasus, rawat inap di RS dan tingkat kematian, serta kapasitas respon yang terdiri dari positivity rate, tracing dan ketersediaan Bed Occupancy Ratio (BOR). 

Meski turun di level 1, namun status level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berdasar Inmendagri masih di level 3. Perbedaan itu karena asesmen Kemenkes tak menggunakan capaian vaksinasi. Inmendagri menggunakan capaian vaksinasi. 

Suatu daerah bisa turun level 2 PPKM ketika vaksinasi masyarakat umum mencapai 50 persen dan vaksinasi Lansia 40 persen. Lalu suatu daerah bisa turun level 1 ketika capaian vaksinasi masyarakat umum mencapai 70 persen dan Lansia 60 persen. Saat ini capaian vaksinasi di Kota Batu untuk masyarakat umum 65 persen dan Lansia 32 persen. 

Karena itu tempat wisata di Kota Batu belum ada yang buka. Namun ada beberapa yang uji coba. "Tempat wisata belum ada yang buka. Hanya ada beberapa yang uji coba," jelas Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Minggu (26/9/21). 

Tempat wisata yang uji coba rata-rata outdoor, seperti Batu Love Garden (Baloga), Jatim Park 2, Museum Angkut dan Taman Rekreasi Selecta. "Yang lokasinya terbuka saya rasa aman untuk uji coba," tutur Dewanti.

Di sisi lain, dia juga memberi lampu hijau bagi desa/kelurahan wisata untuk uji coba pembukaan. Tentunya dibarengi penerapan protokol kesehatan (Prokes) ketat.

Sekadar informasi, dari 19 desa dan 5 kelurahan, akhir 2020 mendeklarasikan diri sebagai desa/kelurahan wisata, menyajikan keunikan masing-masing pada setiap daerahnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Arief As Sidiq, menyatakan, ada lima desa wisata siap uji coba, di antaranya Desa Wisata Tulungrejo, Pendem, Punten, Sumberejo dan Oro-oro Ombo.

“Insya Allah dalam waktu dekat lima desa wisata itu siap uji coba. Semua kesiapan, mulai sarana penunjang Prokes, Sertifikasi CHSE dan aplikasi PeduliLindungi siap 100 persen," katanya.

Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup itu memperkirakan uji coba bakal dilakukan pekan ini. Dia juga mengutarakan, tempat wisata atau desa/kelurahan wisata yang ingin uji coba dipersilakan mengajukan. Ketentuannya pembatasan jumlah pengunjung 25 persen dari kapasitas normal.

"Walau sudah boleh buka, jumlah pengunjung yang masuk masih sedikit. Bisa mencapai 10 persen dari kapasitas normal itu sudah sangat bagus," beber dia.

Minimnya jumlah kunjungan itu dibenarkan oleh pelaku wisata. Public Relations Jatim Park (JTP) Group, Titik S Ariyanto mengungkapkan, jumlah kunjungan di hari biasa angkanya masih dibawah 100 pengunjung. Lalu saat akhir pekan naik sekitar 300 pengunjung. 

Jumlah tersebut masih sangat jauh dari kata mantab. Contohnya saja di JTP 2 dari kapasitas pengunjung 1500 setelah dikurangi menjadi 25 persen. Jika yang masuk hanya 300 orang maka belum ada 10 persennya. 

"Untuk JTP Group yang melakukan uji coba pembukaan JTP 2, Baloga dan Museum Angkut. Jumlah wisatawan yang datang masih sedikit. Dari ketiganya, yang paling diminati wisatawan adalah JTP 2," tandasnya. 

Sumber: