Kapan Vaksin Pfizer Digunakan?
AMEG - Setelah Sinovac, Astra Zeneca dan Moderna, kini Kota Batu dilengkapi vaksin Pfizer berbasis mRNA (messenger RNA).
Vaksin produksi BioNTech Jerman dan perusahaan farmasi Amerika Serikat itu berbeda dengan Sinovac yang dikembangkan dari virus yang dilemahkan.
Platform mRNA bekerja dengan mengajari sel tubuh cara membuat protein untuk memicu respon imun penghasil antibodi yang akan melindungi tubuh dari infeksi virus Covid-19.
Meski berbasis teknologi genetik, masyarakat tak perlu khawatir, karena vaksin itu tak mempengaruhi DNA manusia. Untuk penyimpanan, Pfizer memerlukan ultra-low temperature, yakni minus 90 sampai minus 60 derajat Celcius, diberikan dengan cara injeksi sebanyak dua dosis, dengan interval 21 hari.
Kepala Dinas Kesehatan, drg Kartika Trisulandari, menyampaikan, Pfizer telah tiba di Kota Batu. Total ada 2730 vial, setiap vial bisa digunakan untuk enam orang. Nantinya vaksin akan dialokasikan untuk masyarakat umum.
"Jika dihitung, 2730 vial dikalikan enam, maka vaksin yang datang tersebut totalnya 16.380 dosis," tutur Kartika, Senin (27/9).
Dia belum bisa memastikan kapan vaksin itu mulai disuntikan. Pihak Dinas Kesehatan Kota Batu masih menunggu logistik pendukung, lantaran tata cara pemberian vaksin berbeda dengan jenis vaksin sebelumnya.
"Untuk vaksin Pfizer perlu perlakuan khusus dari pada vaksin lain yang bisa langsung pakai. Kalau Pfizer harus diencerkan dulu, lalu pemberian dosisnya juga berbeda," beber dia.
Karena terdapat perbedaan pemberian dosis vaksin dari jenis vaksin sebelumnya. Kartika menerangkan, jika jenis spet (alat suntik) yang digunakan ukurannya juga berbeda pula. "Spet yang digunakan juga berbeda. Kami hanya punya spet yang ukuran 0,5 dosis sedangkan vaksin Pfizer membutuhkan spet ukuran 0,3 dosis," jelasnya.
Dengan adanya kendala tersebut, maka pihaknya belum bisa memastikan vaksin tersebut bakal mulai disuntikan kapan. Karena pihaknya masih menunggu logistik pendukung dari pemerintah pusat atau provinsi.
Lebih lanjut, di Indonesia, vaksin Pfizer telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin tersebut juga sudah melewati proses quality control dari BioFarma dan BPOM sebelum digunakan.
Efikasi vaksin Pfizer mencapai 95% terhadap varian awal virus Covid-19 bahkan tetap efektif melawan varian Covid-19 lain. Lalu dalam sebuah kajian yang diterbitkan The New England Journal of Medicine (NEJM), vaksin Pfizer efektif menghadapi varian Alpha dan Beta serta mencegah keparahan yang ditimbulkan infeksi virus kedua varian hingga 97,4%.
Untuk informasi, setelah melakukan vaksinasi dari awal tahun 2021 lalu. Saat ini capaian vaksinasi di Kota Batu dosis pertama telah mengcover 108 ribu jiwa atau 66 persen. Dosis kedua telah mengcover 50 ribu jiwa atau 28 persen. Lalu untuk dosis ke tiga tenaga kesehatan (nakes) telah mencover 1.283 nakes atau 77 persen dari target 1.662 nakes. (*)
Sumber: