Beasiswa Anak Korban Covid-19 Masih Dibahas
AMEG - Setelah asesmen kepada 80 anak di Kota Batu yang menjadi yatim/piatu dan yatim-piatu karena kehilangan orang tuanya akibat Covid-19, eksekutif dan legislatif terus membahas beasiswa untuk mereka.
Kepala Dinas Pendidikan, Eny Rachyuningsih, menyatakan, hingga kini sudah 80 anak yang terdata. Namun soal kepastian pemberian beasiswa dia belum berani mengutarakan besarannya, sebelum APBD 2022 disahkan.
"Sudah kami usulkan kepada tim anggaran. Selain itu juga sudah dilakukan pembahasan. Namun harus menunggu disahkan terlebih dulu," jelas Eny, Senin (27/9/21).
Meski begitu Eny memastikan beasiswa akan diberikan untuk anak sekolah mulai jenjang TK hingga SMA.
"Besarannya kami mengikuti alokasi yang disahkan nanti. Yang jelas beasiswa ini akan kami berikan langsung melalui rekening masing-masing penerima," jelas dia.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD, Didik Machmud, memastikan setiap anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 akan mendapat beasiswa Rp 300 ribu setiap bulan, disalurkan selama satu tahun penuh.
"Total pagu anggaran untuk beasiswa anak-anak yang orang tuanya menjadi korban Covid-19 mencapai Rp 1 miliar. Beasiswa itu akan mulai direalisasikan tahun 2022 mendatang. Setiap anak akan mendapat Rp 300 ribu perbulan," beber dia.
Dia menegaskan, beasiswa tersebut sangat penting bagi anak-anak tersebut. Realisasi beasiswa tersebut merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat selama masa pandemi Covid-19.
"Beasiswa ini sangat penting. Melalui hal ini adalah suatu bentuk kehadiran pemerintah daerah ditengah masyarakatnya," katanya.
Didik juga menegaskan kepada Dinas terkait, agar terus melakukan update jumlah anak yang menjadi yatim piatu akibat Covid-19. Sehingga penyaluran beasiswa tersebut bisa benar-benar merata.
Sebelumnya, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu telah melakukan asesmen kepada anak yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19. Kepala Dinsos, Ririk Mashuri mengatakan, setelah melakukan asesmen pihaknya telah membuat laporan kepada Walikota perihal anak-anak Kota Batu yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19.
“Berdasarkan hasil asesmen yang telah kami lakukan. Anak-anak yang menjadi yatim, piatu ataupun yang yatim-piatu membutuhkan pangan dan biaya pendidikan," jelas Ririk.
Sementara itu, pihaknya bersama Dinsos Jatim bekal memberikan layanan berupa dukungan Psikososial. Sedangkan untuk biaya pendidikan, dia menyebutkan mulai dari anak-anak SD hingga SMA membutuhkan biaya pendidikan.
Setelah melakukan asesmen dan diketahui hasilnya, pihaknya telah merekomendasikan kepada Dinas Pendidikan jika anak-anak tersebut mengalami kesulitan biaya pendidikan.
Sumber: