TNI Gadungan Diduga Juga Beraksi dengan Gendam
AMEG - Seorang yang menyaru sebagai anggota TNI (gadungan) berpangkat mayor, S Prasetiawan, yang tertangkap di kawasan Songgoriti, Kota Batu, diduga beraksi dengan ilmu gendam. Selain itu juga meminta sumbangan secara paksa.
Salah seorang korban, Mishar, menceritakan, awalnya TNI gadungan itu meminta sumbangan kepada warga dalam rangka HUT ke 76 TNI. Dia meminta secara paksa.
"Saat memasuki rumah warga juga menepuk punggung tuan rumah, dan sang tuan rumah jadi agak nurut," kata Mishar, Kamis (30/9/21).
Menurutnya, ketika ada warga yang hanya memberi Rp 50 ribu, TNI gadungan itu tidak mau menerima. "Kami tak bisa memberi banyak, karena kondisinya juga seperti ini. Namun TNI gadungan itu tetap memaksa meminta lebih," ujarnya.
Pelaku pertama kali diketahui bukan TNI asli saat meminta sumbangan di kediaman Mishar. Saat itu sang TNI gadungan meminta sumbangan secara paksa. Setelah itu putra Mishar melapor kepada TNI yang ada di dekat rumahnya.
Malang nasib TNI gadungan itu, ketika diinterograsi oleh TNI asli, dia tak bisa menjelaskan secara gamblang. Bahkan saat ditanya urutan pangkat dia juga tidak hafal.
"Merasa kondisnya terancam, TNI gadungan itu berusaha kabur dengan menaiki sepeda motor, tapi warga sigap dengan mencabut kontaknya," sambungnya.
Mishar juga menceritakan, saat pertama kali datang di kediamannya, dia juga sempat meminta ditunjukkan KTA. Namun tak bisa menunjukkan, dan hanya bisa menunjukkan foto-foto saat mengenakan seragam TNI.
"Setelah diketahui bahwa dia gadungan, warga langsung menghajarnya hingga babak belur," beber dia.
Pemilik villa Tri Langgeng itu juga mengatakan, TNI gadungan itu baru pertama kali masuk wilayah Songgoriti. Selama di wilayah itu sudah ada empat orang yang dimintai sumbangan, dengan nilai bervariasi.
"Agar menarik minat warga yang lain, ketika ada yang memberi sumbangan Rp 50 ribu, ditulis Rp 350 ribu, sehingga dia bisa membanding-bandingkan saat meminta sumbangan di tempat lain," tandasnya.(*)
Sumber: