Puncak Dies Natalis ke-67 UM: Geber Inovasi dan Prestasi 

Puncak Dies Natalis ke-67 UM: Geber Inovasi dan Prestasi 

AMEG -- Universitas Negeri Malang (UM) dulu bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Malang (1964–1999). Saat ini, genap berusia 67 tahun. Usia ini, sebuah masa yang cukup ‘dewasa’ untuk ukuran sebuah perguruan tinggi di Indonesia.

Dies Natalis tahun ini diwarnai serangkaian event yang disiapkan secara sistematis sejak Juni. Mengusung tiga kategori, yakni: Launching Dies Natalis. Road to Dies Natalis. Perayaan Dies Natalis (celebration dan ceremonial). Puncaknya, Senin (18/10/2021) bertepatan dengan berdirinya kampus ini.

Sejak Juni event road to dies digeber, termasuk vaksinasi Covid-19. UM bekerja sama dengan Pemprov Jatim dan Polresta Malang Kota, sasarannya civitas UM dan warga sekitar. Hingga rangkaian lomba terdiri dari akademik, seni hingga olahraga. Seperti bola voli pasir, bulutangkis, virtual fun bike, tenis meja. Juga seminar-seminar daring tingkat nasional dan internasional.

Puncak perayaan Dies Natalis ke-67 ini, dilakukan luring terbatas dan daring di Gedung Kuliah Bersama (A20) Lantai 9 dengan menerapkan protokol kesehatan. Nampak hadir jajaran pimpinan UM; para ketua lembaga di UM; Forpimda Malang Raya; Pemkab Trenggalek yang baru saja menjalin kerjasama. Hingga mitra lainnya yang menjalin kerja sama dengan kampus yang sempat dikenal sebagai Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang itu.

Rektor UM, Prof Dr AH Rofi'uddin MPd menyampaikan, ”Saya ucapkan selamat ulang tahun UM tercinta. Semoga diusia yang sudah dewasa ini, kita mampu memberikan efek positif dengan terus melakukan aksi-aksi kreatif, inovatif, adaptif dan antisipatif bagi kualitas keterlibatan kita pada bangsa dan negara. Sebab, tak ada kemajuan tanpa usaha untuk terus bergerak melakukan perubahan," ujarnya.

Dies ke-67 ini, lanjutnya, menjadi momentum reflektif dan dinamis untuk berkreasi merumuskan berbagai langkah yang lebih strategis di masa depan. Mengusung tema: Inovasi Bernas, Wujudkan Merdeka Belajar, tahun depan diharapkan mengusung spirit berprestasi dengan menjunjung tinggi marwah utama UM yang dikenal sebagai 'soko guru' di bidang kependidikan.

"Meminjam istilah dari Steve Jobs, Dies ke-67 tahun ini, merupakan titik penghubung antara masa lalu dan masa depan. Kearifan memaknai titik ini menjadi kunci utama sukses berikutnya. Terutama dalam meraih impian luhur kita bersama, yakni menjadikan UM unggul dan rujukan yang layak baik Indonesia, Asia dan dunia,” tegasnya.

Untuk itu, Rofi'uddin menegaskan tidak ada alasan bagi seluruh civitas UM untuk menolak inovasi. Apalagi, inovasi menjadi kata kunci sekaligus ciri khas UM untuk terus berjuang dalam meraih prestasi hingga puncak tertinggi. Sekalipun revolusi industri 5.0 membuka peluang kolaborasi antara manusia dan robot guna memaksimalkan kinerja yang lebih produktif.

Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-67 UM, Yuni Rahmawati, mengatakan. "Ini merupakan acara puncak atau seremonialnya ya. Sekaligus penutupan perayaan Dies Natalis ke-67 tahun UM," imbuh Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UM.

Kegiatan ini, juga bersamaan dengan launching Edu Expo dan launching Produk Branding. "Edu expo suatu pameran virtual tentang UM. Berupa website. Bisa diakses di manapun dan kapanpun. Nanti masyarakat bisa ketahui lebih banyak tentang UM, terdiri dari apa kegiatannya dan sebagainya," pungkasnya. (*)

Sumber: