Proyek Kemanusiaan, STIKES Kepanjen Tangani Covid-19 dan Vaksinasi

Proyek Kemanusiaan, STIKES Kepanjen Tangani Covid-19 dan Vaksinasi

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG - Kontribusi nyata ditunjukkan STIKES Kepanjen Kabupaten Malang dalam proyek kemanusiaan Kampus Merdeka Belajar. Sivitas akademika kampus ini banyak dilibatkan dalam kegiatan pengendalian Covid-19.

"STIKES Kepanjen adalah kampus kesehatan dengan visi-misi berbasis kemasyarakatan. Berbagai proyek kemanusiaan kami lakukan selama masa pandemi dengan melibatkan mahasiswa dan dosen," kata Wakil Ketua III STIKES Kepanjen, Tri Nurhudi Sasono, di sela vaksinasi yang digelar di kampus setempat, Jumat (22/10) siang.

Dikatakan, dalam vaksinasi hari ini misalnya, disediakan 150 dosis 1 dan 2. Vaksinasi Covid-19 ini adalah kali kedua digelar STIKES Kepanjen.

Foto ilustrasi penerima vaksin

Selain menggelar sendiri, lanjut Tri, gelaran vaksinasi serbuan vaksin juga kerap diikuti, melibatkan dosen dan mahasiswanya. Seperti, Serbuan Vaksin yang digelar pihak Polres Malang atau Kodim 0818/Malang.

"Setiap vaksinasi, dosen yang sudah punya sertifikat perawat berperan menjadi vaksinator. Sementara, mahasiswa terlibat di desk screening peserta dan input data P-Care," beber Tri Nurhudi.

Bahkan, lanjutnya, mahasiwa secara bergantian sudah terjun selama masa PSBB 2020 di pos-pos checkpoint bersama jajaran Polres Malang dan Satgas Covid-19 Kabupaten Malang. Termasuk, turut mendukung program Kampung Tangguh di sejumlah kecamatan selama masa pandemi.

"Proyek kemanusiaan menjadi salah satu kegiatan Kampus Merdeka Belajar. Banyak pengalaman lapangan yang didapatkan mahasiswa, yang juga bisa dikonversi dalam satuan kredit semester mereka," pungkas Tri Nurhudi. (*)

Sumber: