Kebiasaan Makan Hasil Olahan Ternak di Kabupaten Malang Masih Rendah

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Kebiasaan mengkonsumsi pangan hasil ternak masyarakat Kabupaten Malang, perlu ditingkatkan. Salah satunya, melalui beragamnya produk olahan dari hasil ternak yang ada.
Penghasil dan budidaya ternak harus bisa lebih berkreasi produk pangan olahan. Mereka perlu diberi banyak edukasi.
"Agar produktivitas nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan dan penghasilan lebih tinggi peternak," kata Bupati Malang, Sanusi di Pendopo Bupati di Kepanjen, Selasa (16/11/2021) siang.
Dikatakan, Kabupaten Malang masih tinggi produktivitas ternak sapi potong maupun perah, juga kambing dan ayam.
Sebagai bahan pangan, maka sektor peternakan tidak terlalu terdampak pandemi karena memang menjadi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo menambahkan, selama ini konsumsi masyarakat sendiri pada pangan olahan dari bahan ternak masih rendah.
Olahan pangan dari hasil ternak selama ini masih kurang. Ia memberi contoh, susu bisa menggantikan santan diolah dan dikonsumsi.
"Nilai gizinya lebih tinggi. Kita dorong beralih dari konsumsi nabati ke hewani," ungkap Nurcahyo.
Mantan Kadispora ini juga menegaskan, bahan baku ternak masih mendominasi konsumsi masyarakat. Seperti daging, telur dan susu.
"Masih antara 20 sampai 30 persen produktivitas hasil ternak yang diolah menjadi produk olahan. Ya, memang perlu lebih didorong lagi," katanya.
Nurcahyo menambahkan, pelatihan untuk memproduksi pangan olahan dari bahan asal ternak sudah dilakukan kepada masyarakat yang ada di sekitar peternak.
Namun, lanjutnya, tetap harus dipikirkan bagaimana produk olahan hewani ini mendapatkan pasar konsumen yang menjanjikan. (*)
Sumber: