Akses Sanitasi Layak Program Padat Karya Bisa Difungsikan
AMEG - Realisasi pembangunan akses sanitasi (jamban keluarga) program Padat Karya Tunai rampung. Warga masyarakat sudah bisa menggunakan fungsi prasarana sanitasi sesuai peruntukannya.
Pembangunan akses sanitasi ini merupakan program Padat Karya Tunai Pemulihan Ekonomi Daerah yang bersumber dari anggaran 2021 lalu. Sejumlah 100 desa se Kabupaten Malang mendapatkan paket bantuan akses sanitasi program padat karya tunai berupa jamban keluarga ini.
Kepala Desa Jenggolo Kepanjen, Sukardi mengungkapkan, ada 15 titik paket bantuan sanitasi yang dibangun di wilayah desanya, dan sudah bisa digunakan masyarakat. Menurutnya, bangunan akses sanitasi layak ini dibagi untuk 15 KK yang dari 3 RW yang ada di desa Jenggolo.
Selain untuk desa Jenggolo, kelompok masyarakat di desa Curungrejo dan Kelurahan Kepanjen juga menerima paket program akses sanitasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
Ketua Kelompok Kerja Masyarakat Kelurahan Kepanjen, Bagus SW (42) mengungkapkan, waktu pengerjaan sanitasi keluarga dijadualkan dalam waktu tiga bulan. Pihaknya menerima dana sebesar Rp 95.100.000 untuk satu paket pengerjaan di 15 tempat keluarga penerima.
"Sudah selesai semua pengerjaannya. Anggarannya diterima dengan pencairan 2 kali termin, dan sudah tuntas," kata Bagus, ditemui Selasa (10/1/2022) sore.
Dikatakan, akses sanitasi layak yang dibangun ada di pemukiman warga RW 02 dan RW 05 dan tersebar di 8 wilayah RT. Tepatnya, di rumah warga penerima di wilayah Sukun dan Jalan Katu Kelurahan Kepanjen.
Bagus mengungkapkan, tiap titik sanitasi harus dibuatkan dua lobang untuk resapan dan kedap udara. Masing-masing dengan kedalaman 1,5 meter untuk saluran kedap, dan 1 meter untuk sumur resapan air limbah.
"Ada sebagian resapan yang harus dibuatkan di dalam rumah tempat tinggal. Ini karena tempat huniannya kecil dan tidak ada lahan lagi yang tersisa," bebernya.
Dikatakan Bagus, pendataan untuk pengajuan akses sanitasi layak bagi keluarga kurang mampu ini sebenarnya sudah didapati sejak 2019 lalu.
Salah satu penerima bantuan akses sanitasi layak ini adalah Joko Hari Santoso, warga RT 11/RW 05 Kelurahan Kepanjen. Tetapi, ia masih punya lahan sisa di belakang rumahnya, sehingga saluran pembuangan dan sumur resapan bisa dibuat di lahan pekarangannya.
Menurut Bagus, sebenarnya masih ada warga yang belum punya jamban sendiri atau sudah tidak layak. Jumlahnya, ada sekitar 20an KK.
Program ini sangat membantu warga penerima, karena rata-rata tidak punya jamban keluarga, sehingga saat BAB harus ke sungai atau menumpang di tempat saudara. (*)
Sumber: