Besek Wadas

Besek Wadas

Kepala manyung menjadi sajian khas Pantura sepanjang jalur Rembang - Juana, biasanya dikelo mrico (dimasak dengan bumbu sangat pedas didominasi pedasnya lada). Sedangkan di Pati kalah pamor dengan nasi gandul dan soto kemiri, serta di Kudus kalah pamor dengan soto kerbau. Di Semarang kepala manyung kembali populer dengan dimasak mangut yang sangat pedas juga. Pedasnya mrico maupun mangut manyung akan membuat Kita melupakan pedasnya harga minyak goreng, karena keduanya dimasak tanpa memerlukan proses goreng menggoreng isu.

GEARY G

Ikan Manyung atau disebut ikan Jambal, ada 2 macam(?) jambal yang di Asinkan, Jambal daging yang hanya "Asin kering" dan Jambal Roti yang melalui proses Fermentasi, Saya penikmat Jambal Roti, yang dari pantai Utara, Cirebon dan Indramayu, dari pantai selatan, Pangandaran Semua enak dan harganya lumayan mahal karena prosesnya sulit Proses benar jadi Jambal Roti, Proses gagal jadi Jambal Bangkai

Yuli Triyono

Saya amati foto-foto yang ditampilkan dalam Disway belakangan ini semakin tidak bermutu dari sisi jurnalistik. Sering hanya foto-foto selfie Pak Dahlan. Maaf ya Bah.

elang cameria

Kalau lihat dokumenter di BBCearth penangkapan ikan dr laut di dunia sudah berlebihan, semua di jaring, dipancing, besar kecil, dan di beberapa tempat ekosistem laut sudah tidak seimbang krn sistem penangkapan tsb. semoga pak yusuf sudah ada program budidaya untuk kedepannya.

Darko

Saya salut dengan usahanya pak Yusuf achirnya sukses, pabrik dan kapal nya banyak, tapi yang menjadi pertanyaan kenapa crew kapal ikan nya sampai setahun di atas kapal baru di istirahatkan pada saat lebaran saja, apa tidak kasihan selama setahun terombang ambing ombak di tengah laut,….apakah pada saat join tidak di sijil di syahbandar, karena setahu saya menurut permen kp no.42 2016, kerja dikapal itu maksimum 6 bulan berhak cuti, 10 hari, apalagi kerja dikapal ikan kecil yang GT nya hanya 350 dan tidak pernah mendarat, maka saran saya demi rasa kemanusiaan crew kapal tsb sebaiknya diberikan istirahat yang cukup ketika di darat.

Liam

ikan talang asin memang raja nya ikan asin, saya termasuk penggemar juga. Aroma nya khas dan luar biasa , waktu di goreng wanginya bisa tembus ke ruangan tamu. Ikan Talang asin yang asli lumayan mahal karena di proses di atas geladak kapal ,selama nelayan masih di tengah laut. Proses nya tentu sangat spesial, tidak seperti penggaraman biasa. Tekstur daging yang halus dan lembut, dan aroma nya karena waktu di bikin, ada proses fermentasi/pembusukan alami terlebih dahulu, begitu saya di kasih tau. Kalau ikan asin biasa saya kalo dengar cerita lumayan ngeri, karena pernah dapat cerita ada yang di semprot pakai obat pembasmi serangga, supaya tidak berulat waktu di jemur. Tapi kalo sudah di goreng dan ada di atas meja makan, masa bodohlah, hahaha

Johan

Ikan asin, penilaian subyektif saya, dari banyak ikan asin yang saya coba, belum ada yang mengalahkan rasa Ikan Talang asin dari Pontianak. Bau dan rasanya begitu khas. Mungkin ada proses khusus yang membuat rasanya lain dari yang lain. Silahkan dicoba untuk ikan asin mania yang belum pernah mencicipinya. Harganya agak mahal, sekarang per kilo mungkin di atas tiga ratus ribu rupiah. Saya kalau mau beli biasa minta teman yang tinggal di Pademangan pesankan. Artikel hari ini bagus seperti biasa (kecuali yang 3 Periode). Informatif dan menginspirasi. Pak Yusuf Ramli mantap, Pak Lukas juga luar biasa. Pak Yusuf memulai dari nol, dari uluran tangan Pak Lukas, berkat usaha yang serius, menjadi bos besar sekarang. Ini sekali lagi membuktikan, cara membantu orang keluar dari kesulitan terbaik adalah memberikan dia pancing, bukan ikannya langsung. Yang penting rajin dan mau berusaha. Insyaallah Tuhan akan membukakan pintu kesuksesan.

Gambit H-1982

Catatan Editorial--plus Saran Editorial, jika Abah berkenan: # Muara Baru adalah ikan = Kalimat pengibaratan, mungkin lebih pas kalau ditambah kata "pasar" di depan "ikan". # 350 Ton = Tidak beda dengan singkatan "kg", huruf "t" tak perlu dikapitalkan. # Sri Lanka-lah = Diberi tanda hubung penjelas, masuk selera bahasa. Pakemnya, "lah" selalu menyatu dengan kata pendahulunya, walau kapital. # lewat pantura = Mengacu pada nama jalan khusus, sebaiknya dicetak dengan huruf besar kata "pantura"-nya. # laut Arafuru = Tergolong nama diri, perlu kapitalisasi. Sama dengan Xiamen, saat diuraikan bersama kata "kota". # Kapal penangkap tidak perlu mengirim hari tangkapan = Agak membingungkan, akan lebih lugas jika dibalik: "tangkapan harian", atau diganti: "hasil tangkapan". # Anak itu ia sekolahan ke Tiongkok. = Typo error, salah tik. Kurang huruf "k" sebagai sufiks. # Sulut = Perlukah diberi keterangan tambahan dengan tanda pisah: --Sulawesi Utara (?). # Tapi kalau di Jakarta dia nanti hanya tahu matang. = Tampak ada kata yang lupa disisipkan sebelum kata terakhir, yaitu "ikan". # Kalimat terakhir yang terdiri dari 18 kata tanpa jeda tanda baca apa pun = Dulu, waktu masih di UI, dapat kata bijak dari dosen kami: Kalimat efektif itu tidak boleh lebih dari 17 kata, supaya dapat dipahami sekali baca. Sekian. Mudah-mudahan mencerahkan.

Sumber: