Andalkan Pasokan Impor, April Kedelai Aman

Andalkan Pasokan Impor, April Kedelai Aman

AMEG - Kelangkaan bahan baku tahu-tempe, pada April 2022 diperkirakan kedelai impor sudah memenuhi pasaran pedagang.

"Bahan baku tempe kita lebih mengandalkan kedelai impor. Saat ini memang lagi seret produksinya, jadi menjadi agak langka," jelas Kadisperindagpasar Kabupaten Malang, Agung Purwanto, Rabu (23/2/2022) siang.

Menurutnya, kedelai impor ini banyak berasal dari negara Amerika Latin dan Cina. Dan, produksinya memang masih berkurang karena tengah menghadapi cuaca La Nina. Masa panen kedelai impor ini sendiri biasanya ada di bulan November-Desember.

Sementara, lanjut Agung, pasokan kedelai impor dari Cina juga seret, karena tingkat kebutuhan kedelai di negera ini juga besar. Yakni, dipakai juga untuk bahan di industri pakan ternak.

Meski demikian, Agung mengimbau masyarakat bersabar dengan kelangkaan kedelai ini. Pasalnya, di awal tahun 2022 ini dilaporkan stok kedelai di Kabupaten Malang sebanyak 942 ton.

"Diperkirakan nantinya akhir Maret atau awal April pasokan kedelai normal. Informasi dari Kementerian (Kemendag), sedang dimulai proses impor kedelai," jelas Agung Purwanto.

Soal harga kedelai, menurutnya dijual Rp 11 ribu sampai Rp 11,5 ribu per kilogramnya. Namun begitu, pihaknya mengaku tidak bisa mengintervensi jauh, karena harga jual lebih mengikuti mekanisme pasar.

Agung menambahkan, kelangkaan sementara kedelai ini bisa disiasati dengan bijak. Seperti, mengurangi ukuran untuk produksi tahu atau tempe yang dijual. Selain itu, masyarakat juga bisa beralih ke kedelai lokal.

"Yang kami lakukan lebih memastikan distribusi kedelai dan ketersediaan stoknya. Soal harga, kami tetap hanya melaporkan kepada pemerintah maupun pemprov," pungkas Agung. (*)

Sumber: