Mati Lagi

Mati Lagi

Apakah ekonomi Rusia langsung runtuh?

Saya kaget. Ternyata hanya tujuh bank di Rusia yang dikeluarkan dari Swift. Yang besar hanya dua bank: VEB RF dan Bank Rossiya. Itu milik pemerintah Rusia.

Masih terlalu banyak bank di Rusia yang tetap boleh menggunakan sistem Swift.

Bank sangat besar seperti Sberbank dan Gazprombank tidak termasuk yang dikeluarkan.

Rupanya, Jerman, Prancis, dan Italia menentang pengenaan sanksi menyeluruh. Itu akan melumpuhkan pasokan energi bagi Eropa. Mereka tidak bisa membayar harga gas yang berarti tidak akan mendapat kiriman gas dari Rusia.

Tentu daftar bank yang terkena sanksi masih bisa berubah. Bergantung tarik-menarik kepentingan di antara sesama negara Barat. Yang tidak bisa menggunakan Swift juga masih bisa menggunakan jalan memutar. Hanya perlu waktu dan biaya.

Bisa juga menggunakan cara lama: pakai TELEX. Hanya saja tidak terlihat modern.

Itu untuk transaksi internasional. Sedang untuk transaksi di dalam negeri sama sekali tidak ada hambatan. Rusia punya sistemnya sendiri. Seperti juga Tiongkok.

Bagaimana dengan Indonesia?

Yang pasti, Anda yang pro-Rusia maupun yang pro-Ukraina akan bernasib sama: sama-sama akan menerima akibat buruk. Yakni, kenaikan harga bensin. Harga minyak mentah sudah naik sampai USD 107 per barel. Pertamina tidak akan kuat menahan harga bensin yang ada sekarang.

Mungkin harga terigu juga akan ikut naik. Kiriman gandum dari Ukraina mulai terhambat.

Perang sebaiknya memang harus cepat selesai. Siapa pun yang menang. Mereka yang perang, kita yang tidak tahan. (*)

Penulis: DAHLAN ISKAN, Sang Begawan Media.

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Sumber: