Sanksi Isolasi
Serangan seperti itu sudah terbukti menyengsarakan negara seperti Iran, Korea Utara, dan Kuba. Juga Venezuela. Dan Bolivia.
Negara-negara itu menderita karena diputus saluran darah mereka: negara lain pun kena sanksi bila berbisnis dengan mereka.
Demikian juga perusahaan yang menjalin bisnis dengan negara-negara itu. Pasti takut. Meng Wanzhou, putri pendiri Huawei itu, sampai ditangkap Amerika hanya gara-gara tuduhan anak perusahaan Huawei berbisnis dengan Iran.
Apakah Rusia akan diisolasi sampai sekeras isolasi terhadap Iran? Dan Rusia akan mengalami kesulitan yang sama dengan Iran?
Sejauh ini sanksi pada Rusia sebatas untuk perusahaan-perusahaan Rusia tertentu. Juga untuk tujuh bank Rusia. Termasuk untuk tokoh-tokoh bisnis Rusia yang dianggap dekat dengan Vladimir Putin. Tapi belum ada sanksi kepada perusahaan atau negara yang masih berbisnis dengan Rusia.
Rusia adalah negara besar yang bisa hidup mandiri: energinya cukup untuk ekonomi dan rakyat mereka, sumber pangannya cukup, jumlah penduduknya juga cukup besar untuk memutar perekonomian, wilayahnya sangat luas –daratan maupun lautnya.
Kalaupun Rusia harus –seperti penderita Covid– menjalani isolasi, maka ia akan seperti isolasi di sebuah vila yang besar: yang ada sawahnya, kolam renangnya, lapangan sepak bolanya, dan karaokenya.
Itu mirip Tiongkok. Atau Amerika sendiri. Atau juga mirip Indonesia –kalau saja kita cukup energi dan pangan.
Apalagi kalau Rusia dan Tiongkok akan menjalani isolasi bersama. Itu akan seperti dua villa besar yang dibuka pagarnya.
Itulah yang tidak bisa dilakukan Iran, Korut, dan Cuba. Juga Venezuela dan Bolivia.
Maka kalau pun di hari ke 10 besok Kiev sudah bisa jatuh ke tangan Rusia, perang masih akan terus berlanjut di bidang ekonomi. Kali ini kita akan ikut jadi pelakunya –setidaknya bisa menjadi korbannya.(*)
Penulis: DAHLAN ISKAN, Sang Begawan Media.
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul: Mati Lagi
Paul Ivan
Sumber: