Antara Cinta dan Benci Mawar AFI

Antara Cinta dan Benci Mawar AFI

Cerai suami-isteri, hal biasa. Meski tidak disukai Allah. Berdasar data statistik Indonesia, jumlah perceraian pada 2021 tercatat 447.743 kasus.

Atau rata-rata 1.230 perceraian per hari. Atau rata-rata 51 perceraian per jam. Atau hampir satu kasus perceraian per menit. Termasuk pada saat manusia tidur di malam hari.

Perceraian Steno-Mawar jadi heboh, sebab Mawar masih tergolong selebritis, meskipun dia sudah lama tidak tampil menyanyi di publik. Juga, akibat medsos. Sangat banyak warganet jadi followers Mawar.

Ketika perceraian Mawar-Steno, warganet heboh. Apalagi setelah beredar foto pernikahan kedua Steno dengan Susi. Yang beda sekitar sebulan sejak Steno-Mawar sah bercerai.

Akibatnya, cinta Mawar-Steno yang dulu, berubah jadi benci. Dan, kebencian bisa meledak dalam bentuk apa saja.

Profesor Alford C. Fred dalam bukunya: "Trauma and Forgiveness: Consequences and Communities (2014) mengatakan, batas antara cinta asmara dengan benci, sangat tipis.

Jika perjalanan cinta romantis terganggu, maka otomatis cinta berubah jadi benci. Semakin dalam cinta, jika terganggi, maka semakin dalam kebencian di antara orang yang semula saling mencintai.

Prof Fred menjabarkan, hubungan cinta dan benci bisa dijelaskan dari sudut pandang yang berbeda.

"Kebencian romantis mungkin berakar pada kecemburuan romantis. Hasil penelitian kami menyatakan, kecemburuan emosional dan kecemburuan kognitif sebagai unsur kecemburuan romantis."

Kecemburuan emosional mencerminkan kemarahan dan ketakutan individu dalam cinta. Sedangkan, kecemburuan kognitif terutama berkaitan dengan sikap negatif individu terhadap kekasih.

Fred menyebutnya sebagai konsep 'Persepsi Ekuitas'. "Semakin seseorang mencintai orang lain, semakin banyak investasi psikologis yang dibuatnya."

Ketika terjadi ketidakseimbangan antara input dan outcome individu, maka persepsi keadilan pun musnah. Sehingga terjadi perubahan persepsi antara benci dan cinta.

Kunci perubahan dari cinta menjadi benci, adalah pengkhianatan. Itu menyebabkan kemarahan dan emosi negatif. Berujung pada kebencian.

Teori Prof Fred itu, cocok dengan kondisi Mawar dan Steno sekarang. Saling membenci. Padahal, dulu mereka saling cinta. Penyebabnya pengkhianatan.

Dalam setiap perceraian, yang dialami siapa pun, kata 'pengkhianat cinta' jadi semacam bola ping pong. Mental-mantul antara kedua belah pihak.

Sumber: