Soal Ekses Bencana Bawaan, Begini Kata Wabup Malang

Soal Ekses Bencana Bawaan, Begini Kata Wabup Malang

AMEG - Beruntunnya bencana banjir dan longsor beberapa hari terakhir menjadi catatan khusus Pemkab Malang. Faktor penyebab bencana tidak semata cuaca ekstrem, melainkan juga karena ekses pembangunan.

"Terjadinya bencana banjir maupun longsor di beberapa daerah faktor penyebab utamanya memang alam. Tetapi, juga karena ekses pembangunan yang kurang matang perencanaannya," kata Wabup Malang, Didik Gatot Subroto, dikonfirmasi Ameg.id, Selasa (15/3/2022) sore.

Wabup Didik menyebutkan, ekses dari ada pembangunan exit tol di daerah Pakis dan Sawojajar. Menurutnya, diduga hasil perencanaan dan studi kelayakan yang kurang tepat pada pembangunan proyek infrastruktur tersebut.

"Dalam pembangunan proyek nasional, memang ada proses perencanaan yang melibatkan daerah. Namun, ada pula yang dikerjakan sendiri. Nah, ini yang mungkin ditata ulang disesuaikan dengan kondisi wilayah di Kabupaten Malang," beber Wabup.

Karena itu pula, lanjut Didik, pihaknya akan mendorong dihasilkannya perencanaan yang matang, agar kejadian bencana karena ekses pembangunan tak kembali terulang.

Selain kasus bencana bawaan yang dipicu ekses pembangunan, Wabup Malang juga mengakui, perlu melakukan evaluasi pembangunan infrastruktur yang dikerjakan sendiri oleh pemkab Malang.

Setiap pengerjaan infrastruktur, perlu diperhatikan ada tidaknya irisan dalam lokasi proyek yang dibangun. Didik mencontohkan, proyek pembangunan yang ada persinggungan antara jembatan, akses jalan, yang melewati daerah aliran sungai atau pun jaringan irigasi.

"Perencanaan harus sinergis dan kolaborasi lintas satuan kerja teknis. Ini yang sepenuhnya belum dilakukan. Dalam perencanaan, jangan ada ego sektoral," tandas mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini.

Soal ancaman potensi bencana banjir dan longsor sendiri, Didik mengatakan, perlu dilakukan inventarisasi kerawanan pada titik-titik fasum dan infrastruktur yang kritis. Seperti, kerawanan jembatan dan plengesengan ambrol, juga DAM atau irigasi jebol.

Fasum infrastruktur yang rawan ini, bisa membahayakan jika terjadi banjir bandang atau luapan sungai dengan aliran sangat deras. (*)

Sumber: