Durian Runtuh

Durian Runtuh

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Rasanya Amerika akan menjadikan Venezuela sebagai pemasok baru minyak bumi.

Bagaimana dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab? Yang suka sohib tradisional Amerika?

Dua negara itu rupanya lagi ingin menekan Amerika. Mumpung ada momentum. Berbeda dengan Donald Trump, Presiden Joe Biden memang tidak bersahabat dengan MbS —putra mahkota Mohamad bin Salman. Ketegangan antara keduanya terjadi di tiga front: perang di Yaman, pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, dan di hubungan baru mereka dengan Vladimir Putin yang mulai lebih akrab.

Saudi di zaman Joe Biden ini tidak lagi mendapat dukungan Amerika di perang Yaman. Amerika juga langsung menyatakan MbS sebagai yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Ankara, Turki.

Tapi Amerika kini perlu menstabilkan harga bensin yang sudah keterlaluan. Dan MbS tahu itu. Maka di samping bagaimana Amerika berdiplomasi ke Venezuela menarik juga diamati apa saja langkah Biden di Arab Saudi.

Tentu minyak goreng tidak ada hubungannya dengan perang di Ukraina. Pasti akan banyak yang menentang kalau ide pajak durian runtuh dikenakan juga di Indonesia.

Duriannya beda.

Runtuhnya beda.

Rezeki nomploknya yang sama. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul: Together Stronger

Dhipa D

Duh, koq macam cerita tetangga  saya yah KTT G20 ini. Pas nikahin anaknya, 2 tetangga yg berseteru datangnya dibuat bergiliran dong. Tuan rumah memberi undangan yg satu jam 11 yg satu lagi jam 2 biar ngga saling bertemu he he he he. Hidup emang bagaikan dua sisi lembaran mata uang RI. Side A pahlawan sedang tersenyum, dan side B alam sedang ….. *ah sudahlah…komen tak penting ini. Nuhun

Nurkholis Marwanto

Georgia pernah diinvasi Rusia bah tahun 2008, semenjak KTT itu. Dengan alasan melindungi Provinsi Osetia selatan. Kasusnya hampir sama dengan yang di Donbas. Melindungi etnis Rusia. Tapi sepertinya peringatan Rusia tidak didengarkan oleh Negara barat. Rusia merasa ekspansi NATO ke Eropa timur bisa menimbulkan ancaman pihak Rusia.

Sumber: