Ibu Gorok 3 Anak, Bunuh Altruistik
Tiga korban dilarikan ke RS. AR meninggal di perjalanan. Setelah diperiksa di RS, jenazah dibawa pulang sejenak, kemudian dimakamkan di desa itu. Kanti dijemput polisi.
Kehebohan bukan hanya warga Brebes. Di medsos ramai. Komentar warganet bertaburan. Menyayangkan. Sebagian mengutuk Kanti. Mengapa ibu begitu sadis? Setan apa yang masuk?
Dr Phillip J. Resnick, dalam makalah ilmiahnya bertajuk "Murder of the Newborn: A Psychiatric Review of Neonaticide" (Journal of Psychiatry. 1970) menyebutkan, ibu membunuh anak banyak terjadi di seluruh dunia.
Resnick adalah psikiater di Pusat Medis Rumah Sakit Universitas Cleveland, Ohio, Amerika Serikat. Tugasnya sehari-hari menangani ibu-ibu gendheng pembunuh anak-anak mereka.
Resnick menyimpukan, lima motif utama ibu menyiksa atau membunuh anak kandung:
1) Bunuh altruistik. Ibu membunuh anaknyi karena cinta. Dia sangat percaya, kematian demi kepentingan terbaik sang anak. Altruistik adalah lawan kata egoistik.
Dalam pandangan ibu jenis ini, hidup itu sangat berat. Sangat menyiksa. Seperti sudah dia jalani. Maka, supaya anak-anak tidak mengalamihidup berat menyiksa, lebih baik mati. Dibunuh.
2) Bunuh psikotik. Ibu pengidap gangguan jiwa psikosis. Kondisi jiwa ditandai gangguan hubungan dengan realita. Tidak realistis. Psikosis gangguan mental serius. Muncul halusinasi atau delusi. Siara perintah bunuh.
Faktor risiko: Mereka punya pola tidur yang buruk. Penggemar alkohol atau narkoba. Atau, trauma akibat kehilangan seseorang yang dicintai, seperti orangtua atau pasangan.
3) Aniaya anak nakal. Ini paling banyak terjadi. Ibu tidak tahan mengasuh anak yang terlalu bandel. Maksudnya mendidik dengan tegas. Tapi ketegasan jadi aniaya. Biasanya anak tidak sampai mati. Walaupun ada juga yang kelewat batas, dan mati.
4) Bunuh anak yang tidak diinginkan. Kelahiran anak itu saja sudah tidak dikehendaki. Tapi lahir juga. Maka, ibu sangat sensitif. Ada sedikit pemicu, dia bisa membunuh si anak.
5) Bunuh balas dendam pada pasangan. Golongan ini tidak banyak, tapi ada. Sang ibu sebenarnya dendam pada suami atau pasangan, ayah anak tersebut, melampiaskan dendam ke anak. Seolah membalas ke suami atau pasangan.
Kanti menggorok anak-anaknyi masuk golongan nomor satu. Bunuh altruistik.
Dr Phillip J. Resnick menyatakan, golongan nomor satu, adalah perempuan yang sulit ekonomi. Miskin. Suami atau pasangan tidak memberikan nafkah yang cukup. Hidup jadi serba kekurangan. Serba sulit.
Menjalani itu, ibu merasa hidup sangat berat. Selama ini dia sudah berupaya keras, agar anak-anak bisa makan cukup. Ia membayangkan, masak hidup harus menderita begini. Maka, lebih baik anak-anak mati. Dia bunuh.
Sumber: