Biting Sate Warga Kasembon Dilirik Bakrie Group

Biting Sate Warga Kasembon Dilirik Bakrie Group

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG - Biting atau tusuk sate punya prospek bisnis sangat menjanjikan. Usaha biting warga Kasembon Kabupaten Malang dilirik inkubator bisnis nasional milik Bakrie Group.

Pengembangan produksi biting di Kasembon ini diinisiasi Zainal Abidin (34), penggagas Rakyatpreneur Malang. Abidin cukup jeli, menangkap potensi perekonomian masyarakat lokal tersebut.

Potensi ini, selanjutnya dikembangkan menjadi usaha dengan nilai ekonomi jauh lebih tinggi.

"Usaha lokal biting ini akan difasilitasi permodalan Bakrie Group. Soal pendanaan nanti, menunggu kepastian kontrak kerja sama. Masih proses, jadi belum tahu besaran dana pastinya berapa," kata Abidin, Selasa (22/3/2022).

Dijelaskan Abidin, bentuk kegiatan sudah dirumuskan dalam bisnis plan. Diantaranya, pengadaan mesin produksi biting, dan pendampingan usaha.

Yakni, meliputi pengembangan sumberdaya manusia, kelembagaan kelompok, perizinan usaha, literasi keuangan, dan pemasaran digital.

Selama ini, lanjut Abidin, biting yang dibuat sebagian warga masyarakat Kasembon masih setengah jadi. Sekitar 2 ton biting bisa dihasilkan satu kelompok beranggotakan 10 orang dalam waktu sepekan.

Bahan baku lokal di wilayah ini sangat banyak. Hampir 1 dusun melakukan usaha produksi biting dengan alat sederhana. Lokasinya di dusun Wonorejo Desa Wonoagung Kasembon. Di daerah sangat pinggiran perbatasan Malang bagian barat ini, banyak ditemui hutan bambu.

Sementara, permintaan pasar juga banyak meski lewat pengepul. Saat ini, biting setengah jadi dijual Rp 5.800/kg. Dan, jika sudah jadi tusuk sate, harganya bisa mencapai Rp 13.000/kg.

"Jika ada mesin produksi dari kolaborasi dengan Bakrie group, tentu akan lebih meningkatkan nilai produk (harga jual) biting.

Nah, ia berharap bisa kolaborasi dengan pihak Bakrie group untuk penyediaan alat produksi yang lebih lengkap. Sehingga, kelompok warga bisa memproduksi biting siap pakai, seperti tusuk sate, tusuk gigi, sangkar burung dan produk lainnya.

Rakyatpreneur sendiri merupakan sebuah komunitas bagi pelaku usaha yang sedang mengembangkan sebuah usahanya. Termasuk, untuk mewadahi para pelaku usaha ultramikro di lingkup masyarakat di Kabupaten Malang.

Selama ini, Rakyatpreneur mengembangkan beberapa komunitas usaha di wilayah Kabupaten Malang. Seperti, komunitas petani jamur, pengrajin tempe, termasuk pengrajin biting bambu, dan komunitas petani bawang merah. (*)

Sumber: