Agar Tidak Terlibat Investasi Bodong, Begini Pesan Dewanti
AMEG - Aparatur Sipil Negera (ASN) di Pemerintah Kota Batu ada yang tertipu investasi bodong, nilainya cukup besar.
Para korban belum melaporkan ke pihak kepolisian. Namun Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dengan tegas meminta para ASN meningkatkan literasi keuangan agar tidak mudah tertipu dengan iming-iming keuntungan besar.
"Jika ada ASN yang sampai tergiur investasi seperti itu, berarti literasinya kurang. Karena itu literasi tentang keuangan harus ditingkatkan," ujar Dewanti, Rabu (30/3/2022).
Diingatkan, para ASN dan seluruh masyarakat Kota Batu jika ada tawaran investasi harus betul-betul dicermati. Bagi ASN yang terlanjur menjadi korban, menurut Dewanti merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing ASN.
Salah satu ASN Pemkot Batu korban investasi bodong mengungkapkan jika sudah rugi Rp 50 juta. Awalnya dia menginvestasikan dana Rp 8 juta dengan janji keuntungan Rp 100 ribu per hari hingga 15 persen dari nilai investasi.
Diawal investasi, sudah mendapatkan hasil Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. "Adanya hasil tersebut, saya langsung percaya. Akhirnya saya semakin tertarik dan menaikkan investasi lebih banyak lagi. Namun tiba-tiba aplikasinya tidak bisa dibuka dan uang yang saya investasikan hilang," katanya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto mengatakan belum ada korban trading ilegal yang lapor ke Polres Batu. Meski begitu pihaknya berharap warga masyarakat Kota Batu menghindari investasi bodong
Dijelaskan, trading ilegal dan legal sulit dibedakan. Modusnya pelaku trading ilegal memberikan imbalan cukup menggiurkan diawal investasi. Hal ini untuk meyakinkan klien mau menaruh uangnya di trading.
"Sekali dua kali dikasih keuntungan untuk membangun kepercayaan. Jika sudah dipercaya, tentu orang tersebut bakal mengeluarkan uang lebih," ungkap Yussi. (*)
Sumber: