Gak Kerja, Lha Kok Minta THR?

Gak Kerja, Lha Kok Minta THR?

Kapolsek Cengkareng, Kompol Ardhie Demastyo membenarkan surat Ormas Pemuda Pancasila (PP) minta THR ke perusahaan-perusahaan di sana. "Dibuat dan diedarkan anggota Ormas PP," katanya ke pers, Rabu (20/4).

***

INI viral di medsos. Surat berkop Pemuda Pancasila (PP) Pimpinan Ranting Cengkareng Timur, Jakarta Barat, mengatasnamakan PP di Tangerang berisi permohonan dana menjelang Idul Fitri 1443 H.

Dikonfirmasi wartawan, Ketua PAC Ormas PP, Heri Marsud alias Iwan sudah memberikan sanksi kepada orang pembuat surat tersebut. "Sudah kami klarifikasi dan anggota ormas tersebut sudah disanksi," ucapnya, Rabu (20/4/2022).

Heri Marsud: "Saya atas nama ketua ranting PP Cengkareng meminta maaf atas surat dan perintah yang beredar di masyarakat, terima kasih."

Kasus ini sudah diketahui pihak Mabes Polri. Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (21/4) mengatakan:

"Yang mengganggu iklim investasi, apabila terbukti melakukan pelanggaran hukum, langsung ditindak."

Dedi menjelaskan, sekarang iklim investasi di Indonesia menjadi prioritas pemerintah. Jika ada penghambat investasi di daerah, maka Polda atau Polres setempat bakal menindak oknum itu.

Dedi: "Sudah ada Satgas Investasi dari Bareskrim Polri dan Polda-polda. Satgas siap bertindak."

Ini sebenarnya 'penyakit investasi' sejak zaman Indonesia merdeka. Sampai sekarang.

Kalau permintaan uang THR cuma setahun sekali, sedangkan preman pelabuhan melakukan Pungli kepada sopir-sopir truk kontainer. Isi truk: Barang ekspor, meminta uang kepada setiap sopir truk.

Kamis, 10 Juni 2021 Presiden Jokowi berdialog dengan belasan sopir truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam rangka meninjau pelaksanaan vaksinasi. Tapi, Jokowi dicurhati para sopir truk, yang mengaku dipalaki preman pelabuhan.

Seketika itu juga Presiden Jokowi menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Menugaskan Kapolri agar menyelidiki preman pelabuhan. Seketika itu juga Kapolri koordinasi dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Muhammad Fadil Imran.

Esoknya, tim Polda Metro Jaya turun menyelidik ke Pelabuhan Tanjuk Priok. Terbukti, ada pemalakan. Para preman ditangkapi. Tidak ada lagi pemalakan, saat itu sampai beberapa hari kemudian.

Sumber: