Kembang Janggut

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Juve Zhang
7 Raja Kartel Sawit : wah jurus jurus bantingan dan pitingan ROYCE Gracie sudah mulai digerakkan, tanker muatan CPO Tujuan UAE berangkat dari Dumai ditahan Patroli AL. Juga tanker tujuan India dari Pontianak tujuan India ditahan AL. Selayaknya kita sujud dan hormat sama sang Legenda yang sudah mematahkan kartel BBM dan Batubara. ROYCE Gracie : Badan saya kurus , kerempeng ,lawan lawan saya gede dan berotot, tapi saya juara UFC 3 kali. Kekuatan OTAK lebih dari kekuatan OTOT. Kartel BBM, Batubara, Sawit saya kalahkan pake OTAK bukan OTOT. Wkwkwkwk selamat mudik buat yg harus mudik.
LiangYangAn 梁楊安
Seperti lingkaran yang tak berujung, demikianlah sepertinya kaitan antara Pengusaha dan Penguasa (antara Bisnis dan Politik). Awalnya penguasa yang mengatur pengusaha, namun kemudian setelah pengusaha menjadi sangat kuat seringkali terjadi sebaliknya pengusaha (secara tidak langsung) yang berambisi mengatur penguasa, dan selanjutnya entah sapujagat - entah bulldozer - atau entah apa lagi istilah yang lainnya yang akan mengambil peran. Selanjutnya lagi lingkaran itu akan berputar terus untuk mencapai ke-seimbang-an baru ; setelah seimbang, putarannya akan semakin cepat sehingga kemungkinan besar justru akan terjadi ketidak-seimbang-an yang baru. Barangkali ada benarnya apa yang pernah dikatakan oleh Thomas Jefferson (Presiden ke-3 Amerika Serikat) : "government big enough to give you everything you want, is strong enough to take everything you have".
Tuan Sumartan
Tulisan Abah dua hari ini kok ikut pendek juga, apa karena lagi bahas Migor yang licin takut tergelincir??
Johannes Kitono
Disway hari ini terlalu singkat . Entah malas bahas lagi soal Migor atau langsung eksekusi Liburan Lebaran. Kisruh moratorium ekspor kali ini indikasikan bahwa team Kabinet kurang solid, padahal targetnya sangat jelas. Harga migor harus turun yang ketingkat yang wajar. Misalnya, Rp.21 ribu/ 2 liter seperti di Malaysia. Hasil sementara moratorium : Harga jual TBS merosot dan petani rugi. Harga migor domestik memang turun sedikit saja tapi sdh tidak antri. Harga migor dunia naik dan pangsa pasar Indonesia berkurang diisi oleh negara kompetitor. Pengusaha sawit Malaysia happy seolah olah dapat THR dari Presiden Indonesia. Ironisnya, petani sawit Indonesia yang jual TBS justru yang rugi. Belajar dari kasus ini. Keputusan Sapu Jagat harus dilaksanakan. Kalau harga migor turunnya masih lelet juga. Menko Ekuin segera kumpulkan Asosiasi Sawit dan pabrik migor. Himbau mereka segera turunkan harga migor sambil injak kakinya. Selamat menikmati Liburan Lebaran. Presiden dan para menteri kabinet tentu akan saling memaafkan atas keputusan moratorium ini. Pada saat yang sama petani sawit hanya bisa kesal dan gigit jari. Menyaksikan komika sawit kabinet Indonesia.
Lukman bin Saleh
Mulai nyesek baca berita dg judul2 seperti ini: Pabrik kelapa sawit manfaatkan larangan ekspor, Borong TBS dg harga rendah untuk pasca lebaran. Petani teriak! Larangan ekspor CPO bikin harga TBS anjlok 60%. Dan judul2 berita serupa. Ah… andai waktu bisa d putar kembali. Pemerintah tdk perlu melarang ekspor CPO. Pajak ekspor sj d naikkan tinggi2. Untuk subsidi migor. Mengingat harga CPO dunia sekarang. Jangankan harga 14rb, 5rb/literpun bisa. Tinggal mainkan pajak dan subsidi…
*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id
Sumber: