Bunuh Subang Buntu, Dukun Bicara
Semua pembunuh Amel adalah pria lajang. Pria pertama bermata sipit, tinggi kurus, pakai jaket hitam gelap. Ia menghantam wajah Amel dengan benda seperti dongkrak warna hitam.
Pria kedua matanya agak belo. Sedikit lebih tinggi dari Amel, tegap, memakai jaket parasut. Pria ini membabi buta eksekusi Amel. Dengan pukulan tangan kosong.
Pria ketiga, tubuh agak gempal. Bau miras dan bawa clurit pendek yang sudah berlumuran darah. Pakai jaket hitam dan bawa cobek. Dengan cobek itulah ia menghantam kepala Amel dari belakang.
Cecep: "Setelah merinci para pelaku, Amel menghilang. Itu beberapa hari lalu. Amel sampai detik ini belum masuk lagi dalam mimpi saya."
Dilanjut: “Tapi ketika saya coba berbicara kepada Amel melalui semacam ritual, dia selalu menutupinya. Sepertinya ada aib."
Info penting: "Amel sempat menggigit tangan pria yang tubuhnya agak gempal. Lalu, Amel lari ke belakang dan berteriak minta pertolongan. Kepala Amel dikepruk cobek."
Tayangan Dukun Cecep untuk pria nomor tiga, tidak logis. Pria gempal itu membawa clurit berlumuran darah (baru saja membelah orang). Tapi, ia membunuh Amel dengan mengepruk cobek.
Berarti, ia membawa clurit di tangan kiri, cobek di tangan kanan (jika ia bukan kidal). Terlalu rumit membunuh dengan gaya begitu.
Tapi, sudahlah… Namanya juga perkiraan paranormal. Di era demokrasi ini orang bebas bicara.
Tayangan YouTube paranormal itu tidak melanggar hukum. Bukan termasuk ujaran kebencian. Juga bukan hoaks. Karena, bagaimana cara membukti bahwa ia benar bermimpi begitu, atau tidak?
Tuti dan Amel ditemukan tewas bersimbah darah di mobil keluarga mereka, Toyota Alphard, di garasi rumah mereka. Di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.
Tuti adalah isteri pertama Yosef (pekerjaan kontraktor). Amel adalah anak kandung Yosef dan Tuti. Yosef sudah menikah lagi dengan Mimin, walaupun Tuti tidak diceraikan.
Ketika Yosef diperiksa polisi selaku saksi, ia langsung menggunakan jasa pengacara untuk mendampingi. Logikanya, Yosef jadi sorotan, karena posisinya menduakan cinta.
Kasus ini semula dilihat gampang oleh polisi. Sehari setelah kejadian, yakni 19 Agustus 2021, Kapolres Subang, AKBP Sumarni sudah menyimpulkan, pelaku adalah orang dekat korban.
AKBP Sumarni kepada pers, 19 Agustus 2021: "Diketahui dari hasil olah TKP serta keterangan dari saksi-saksi, diduga pelaku mengenal dengan korban dan sudah mengetahui situasi dari dalam rumah korban."
Sumber: