Faskes Waspadai Hepatitis Akut Misterius, Nihil Kasus Positif
AMEG - Kewaspadaan ditekankan mengantisipasi ditemukannya kasus Hepatitis Akut misterius alias yang tidak diketahui Etiologi atau penyebabnya. Salah satunya, pada fasilitas kesehatan (faskes) yang sehari-hari menangani gangguan kesehatan masyarakat.
"Beberapa hal perlu ditindaklanjuti sebagai upaya kewaspadaan. Faskes ikut memantau penemuan kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui Etiologinya, berdasarkan WHO (23 April 2022)," demikian Plt Kadinkes Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo.
Kewaspadaan pada hepatitis akut ini sudah diinstruksikan beberapa hari sebelumnya, dan ditekankan langsung pada faskes tingkat pertama (puskesmas), juga rumah sakit dan klinik.
Hingga saat ini, dalam kasus hepatitis akut tak diketahui Etiologinya ini, yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Malang masih nihil alias belum diketahui.
Meski demikian, pihak Dinkes tetap meminta kewaspadaan pada kasus probable atau suspek hepatitis akut (virus non-hepatitis A, B, C, D, E) dengan usia kurang dari 16 tahun.
Termasuk, pada kasus epi-linked hepatitis akut dari segala usia, yang memiliki hubungan epidemiologis dengan kasus yang sudah terkonfirmasi sejak 1 Januari 2022.
Terpisah, kepala Puskesmas Turen, dr Wahyu Widiati menyatakan tengah melakukan antisipasi waspada hepatitis akut misterius ini. Selain itu, pada resiko banyaknya kasus gangguan saluran pencernaan.
Menurut Wahyu, tim layanan di puskesmas mengantisipasi lonjakan pengunjung selama beberapa hari atau pekan pertama pasca libur panjang.
"Kasus yang banyak muncul antara lain diare, gangguan lambung, dan kontrol penyakit kronis. Ditambah kewaspadaan terhadap hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya," kata dr Wahyu.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenkes hingga Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur telah menerbitkan surat serupa, untuk kewaspadaan hepatitis akut misterius.
Hingga kini, telah dilaporkan angka kematian anak akibat kasus hepatitis akut ini, namun masih belum didapati di Jatim. Meski demikian, dikabarkan ada 114 suspek kasus hepatitis akut ini di Jawa Timur.
Seperti diketahui, gejala klinis dari hepatitis akut ini antara lain rasa nyeri perut bagian bawah, diare, muntah-muntah, serta peningkatan enzim hati. Hingga saat ini, tidak ditemukan gejala demam dalam sebagian besar kasus. Namun, ini tetap perlu diwaspadai. (*)
Sumber: