Upacara Baijiu

Upacara Baijiu

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

"Ini restoran milik anggota klub. Saya anggota di sini. Boleh titip minuman di sini," katanya.

Saya lihat restoran ini bintang lima. Lokasinya di tengah-tengah lapangan golf. Ini club house.

Rupanya teman itu lama tidak ke sini. Selama pandemi. Setelah Covid, inilah kali pertama ia ke restoran ini. "Sudah lebih 2 tahun tidak makan dan main main golf di sini," katanya.

"Berarti, minuman ini sudah lebih dua tahun disimpan di sini?" tanya saya.

"Sudah enam tahun," jawabnya.
Ia lantas menunjukkan tulisan di botol itu. Ada nama pemiliknya. Ada tanggal berapa pertama dititipkan di situ.
Tahun 2016.

Saya pun mulai siap-siap mental. Harus menemani mereka sampai menghabiskan 2/3 botol itu.

Untunglah Meiling menyelamatkan saya. Biasanya Robert Lai yang jadi juru selamat. Robert belum berani keluar rumah. Demi istrinya yang kalau sampai kena Covid akan fatal sekali.

Keesokan harinya saya dijemput si penitip botol.
"Tadi malam, isi botol itu habis? Atau masih ada sisa untuk disimpan lagi?" tanya saya.

"Habis," jawabnya.

"Apakah disimpan selama enam tahun tidak berubah rasa?" tanya saya lagi.

"Sepanjang disimpan di botol kaca atau botol keramik tidak akan bisa berubah," jawabnya.

Sepanjang pengalaman saya, upacara seperti itu paling meriah di Taiwan. Paling sunyi di Jepang. Tengah-tengahnya Singapura.

Di Taiwan, upacara seperti itu riuhnya bukan main. Selesai satu tegukan diikuti permainan kalah-menang. Pakai dua tangan. Jari digenggam atau jari dibuka. Tebak-tebakan. Sambil bicara-bicara keras. Tertawa keras.

Itulah cara mereka meraih kebahagiaan. Kerja keras, minum keras, tertawa lepas.
Putin dan Zelenskyy mestinya ikut cara Taiwan itu saja. (*)

Hari Ini Tidak Ada Komentar Pilihan

Sumber: