Branding Emak Jumbo Jadikan Penghasil Rupiah

Branding Emak Jumbo Jadikan Penghasil Rupiah

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG - Emak adalah panggilan sebagian besar orang Jawa kepada ibu kandungnya, jauh sebelum ada istilah bunda, mama, mami dan sebutan lain-lain.

Namun bagi Muhammad Ridwan, istilah Emak bisa menghasilkan rupiah. Dari istilah itu, ia menjadi pemilik 30 tenant Emak Jumbo Jus.

Emak Jumbo Jus isingkatan dari Enak, Mantap, Asli dan Kental. "Pokoknya harus ngikutin Emak biar konsumen dan pelanggan kami puas," ungkap pria lajang kelahiran 1989 ini.

Untuk meraih kesuksesan seperti sekarang, Ridwan memulai dari halaman Alfamart Jalan Tidar Malang, berdampingan dengan SPBU.

Pria asal Sumber Manjing Wetan Kabupaten Malang ini mengaku, lulus kuliah di IKIP Budi Utomo ingin cepat bekerja dan mendapatkan uang.

"Saya pingin usaha jualan jus karena memang suka sama buah. Saya sewa tenant di depan Alfamart Tidar dan dijaga sendiri," ungkapnya.

Supaya usahanya berkembang, pria kelahiran 4 April ini bertekad menjaga kualitas dan pelayanan kepada konsumen, enak, mantap, asli dan kental.

" Kalau di masyarakat kan ada power of emak emak. Kalau emak di sini singkatan sebagai spririt," ujarnya.

Ketekunannya ia mampu mengembangkan Emak Jumbo Jus. Dari total 30 tenant yang eksis, 17 di antaranya berada di Alfamart. Mulai dari Alfamart Tidar, Alfamart Simpang Borobudur, Alfamart Tombro, Alfamart Petra Land dan lain lain.

Enam tenant jusnya merupakan franchise, dengan modal Rp 15 juta per titik.

Selama menekuni bisnis jus, Ridwan mengaku banyak tantangan dan rintangan. Terutama soal kualitas sumber daya manusia. Belum lagi saat pendemi menyebabkan omzet ya benar-benar jatuh.

"Saat itu, jualan benar benar sepi. Saya mau tutup outlet, namun Alfamart membantu menggratiskan sewa tiga bulan," ungkapnya.

Ridwan berpesan, bagi yang ingin memulai usaha agar tekun, tidak gampang putus aja dan kontinyu dalam satu bidang tertentu.

Saat ini Ridwan ingin ekspansi ke luar kota. "Saya ingin berkembang ke Surabaya. Doakan tahun ini berhasil. Saya akan mencari investor yang mau kerjasama beli sistem dengan modal awal Rp 100 juta. Doakan saja," pintanya. (*)

Sumber: