Durian Low

Durian Low

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Iwang Wahyu Prasetyo

Masih ada emas cair (minyak). Di wilayah IUP Adaro, berhimpitan dengan IUP Pertamina EP. Pertamina EP untuk sementara tidak menambang minyak dulu, memberikan kesempatan kepada Adaro untuk menggali batubaranya dulu.

Liam Then

Amin, Bang Er, semoga nanti tambah murah. Dan orang RI mampu produksi sendiri panelnya. Teknologi baterai sudah cukup bagus. Di Australia sudah ada perusahaan listrik pasang sistem baterai raksasa untuk menampung listrik tenaga surya yang di dapat di siang hari. Untuk dipakai di malam hari. Bisa jadi di Australia masih ada subsidi pemerintah. Tapi tak lama lagi , teknologi baterai akan makin maju. Karena sudah ada tanda-tanda. Pergeseran industri kendaraan memakai motor listrik. Drone terbang penumpang bertenaga listrik. Karena itu teknologi baterai otomatis akan semakin cepat berkembang. PLN juga saya harap ada antisipasi. Nanti pasti ada kebijakan pemerintah ,tentang integrasi energi listrik hasil panel mandiri rakyat ke sistem grid listrik PLN. Jika di pikirkan sekarang, nanti jika terjadi, PLN bisa cari cara dapat untung. Selama ini PLN sangat susah. Karena biaya produksi listrik yang mahal dan harga jual per/kwh yang di tentukan pemerintah. Panel surya bisa jadi jalan keluar PLN agar benar-benar sesuai namanya : Perusahaan Listrik Negara . Perusahaan harus untung. Kalo rugi trus itu Lembaga Amal namanya.

Liam Then

Pak DI apakah survey lokasi? Bikin tambang batubara atau kebun sawit? Semoga sukses. Kalo sudah cuan banyak, bantu adek-adek di ITS teliti buat cara produksi panel surya Pak. Ini calon biang kerok kebocoran devisa di masa depan. Melihat perkembangan nya. 10-20 tahun ke depan , teknologi baterai akan makin maju, kapasitas semakin besar dan tahan lama menyimpan energi. Perkembangan ini pasti di ikuti dengan trend panel tenaga surya. Panel tenaga surya bisa jadi kunci nya bagi PLN supaya bisa untung. Harus gerak sekarang. Jangan sampai nanti di kuasai pengusaha lagi. Ujung-ujungnya PLN nanti gigit jari. Dari hilir sudah harus dikuasai mulai sekarang. Produksi,distribusi dan instalasi. Tenaga surya adalah energi gratis masa depan, energi yang demokratis jika di kondisikan. Terjangkau semua orang. Sebagai negara dengan populasi terbanyak ke 4 di Dunia. RI harus kuasai teknik produksi nya. Batubara tidak ramah lingkungan. Hidropower mahal di bendungan . Minyak bumi mobil motor jadi saingan. Nuklir jangan di tanya. Energi listrik dari panel surya adalah masa depan. Semoga pemerintah siap-siap mulai dari sekarang.

Tidak ada lagi ijin baru di terbitkan. Semuanya harus di kelola oleh BUMN baru namanya PT EMBI ( Energi Mineral Bumi Indonesia) yang sahamnya dikuasai Pertamina+PLN+PT Taspen+ Aneka Tambang+Pemda. Batu bara bukan bidang yang butuh teknologi tinggi. Hanya butuh kapital tinggi. Amortisasi ijin konsesi. Pegang semua lahan konsesi baru. Kurang dana, dual listing di IDX 20 persen, di NYSE 25 persen. Daripada ngarep pajak berapa persen aja, blom nanti ada yang laporan rugi kalo batubara jatoh harga, atau apalah alasannya. Kalau produksi sendiri ,tak laku PLN bisa beli, negara bisa jual kemana saja G to B, G to G, B to B. Pembangkit tenaga batubara masih bejibun di dunia. Kirim nya, kontrak PELNI. Pelni kita modalin biar bisa beli kapal gede, nanti dikasih kontrak eksklusif antar ke luar negeri. Masak dari dulu cuma nyebrang pulau aja, gengsi. Pelni sudah maju, didorong pesan kapal sama 3 BUMN perkapalan. 3 BUMN perkapalan di beri modal, buat bajak karyawan tenaga design kapal grade A dari luar negeri. Bajanya harus beli sama Krakatau Steel. Barang milik sendiri, diatur sendiri, dijual sendiri, duit diatur ke mana saja buat perusahaan anak negeri. Demi negeri bukan cukong, pengusaha, konglomerat. Kopi habis, tamat.

Sumber: