Baraja dari Konvoi Khilafah 2022 ke Bom Borobudur 1985
Poster lain: "Jadilah Pelopor Penegak Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah,"
Para pemotor mengenakan seragam warna dominan hijau. Itu direkam video, diunggah di medsos. Lalu viral. Lalu polisi fokus menyelidiki Khilafatul Muslimin. Akhirnya Baraja ditangkap.
Tapi, Polri menegaskan, penangkapan Baraja bukan gegara konvoi khilafah.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada pers, Selasa (7/6) mengatakan: "Ini jangan sampai salah paham. Kami tidak fokus terhadap konvoinya. Ada sesuatu yang lebih besar dari ormas ini."
Hengki: "Ormas Khilafatul Muslimin dinilai telah melanggar aturan bernegara. Sebab, ormas itu aktif menyebarkan ajakan untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi negara."
Maka, balik lagi ke awal tulisan ini. Ormas itu sudah lahir seperempat abad lalu. Tanpa izin. Punya yayasan. Dan, selama ini tidak ditutup. Sehingga puluhan pemuda itu merasa bebas konvoi. Legal.
Sehingga tidak bisa disalahkan, masyarakat menduga, penangkapan Baraja adalah action by viral, konvoi Khilafah.
Tapi, Baraja mantan narapidana teroris. Sudah dua kali dipenjara, sebagai teroris. Ia teroris lama. Dihukum pertama, penjara tiga tahun, karena kasus terorisme Komando Jihad di tahun 1979 (ketika usia Baraja 35).
Kedua, dihukum 15 tahun penjara, di kasus terorisme pengeboman Candi Borubudur, Senin, 21 Januari 1985 (saat usia Baraja 41). Itu menghancurkan sembilan stupa Borobudur.
Bom di Candi Borobudur tidak mungkin terungkap, jika tidak terjadi ledakan di bus Pemudi Express yang sedang melaju, dari Malang menuju Denpasar, Bali.
Ledakan bus Pemudi terjadi di Desa Curah Puser, sekitar 20 kilometer sebelah barat Banyuwangi, 16 Maret 1985, atau hampir dua bulan setelah bom di Candi Borobudur.
Bus Pemudi hancur berantakan akibat bom. Menewaskan tujuh orang penumpang, termasuk sopir. Tubuh mereka hancur.
Bom di bus Pemudi, tidak direncanakan. Sasaran sesungguhnya: pantai Kuta, Bali (jauh sebelum terjadi Bom Bali).
Nah, bomnya dibawa pelaku yang naik bus Pemudi. Bom jenis TNT dimampatkan di paralon ukuran diameter 30 sentimeter. Dimasukkan dalam tas ransel. Diletakkan di depan, tepat di atas mesin bus. Mungkin, karena panas mesin membuat bom meledak.
Tapi (ini yang membuat terungkap) beberapa saat sebelum bus meledak, seorang penumpang pria minta turun. Padahal, tujuannya Denpasar. Tapi bus berhenti, dan pria itu turun. Sesaat kemudian bus meledak.
Sumber: