‘Kang Tipu Online Gak Banyak Rayu, Langsung Gondol

‘Kang Tipu Online Gak Banyak Rayu, Langsung Gondol

Wawancara Levin dengan The Post itu bertajuk: "They met on a dating site and went bowling. It was a setup, police say, and now he’s dead".

Levin: “Sekarang lebih canggih dan lebih mudah bagi seseorang untuk berbohong, dan menipu, dan mengarang, karena mereka dapat cukup banyak mengubah identitas mereka, menjadi sesuatu yang baru."

Scammers (penipu online) kata Levin, “Adalah ahli presentasi diri. Saat Anda berurusan dengan internet, Anda tidak memerlukan sumber daya yang mungkin Anda perlukan dalam hubungan interpersonal, atau tatap muka. Tetapi di internet, yang Anda butuhkan hanyalah menjadi sangat terampil dalam menampilkan diri Anda sebagai sesuatu yang bukan diri Anda. Dan jauh lebih mudah bagi seseorang untuk melakukannya secara online.”

Dilanjut: "Tidak jelas berapa banyak orang di seluruh Amerika Serikat yang terjebak dalam apa yang disebut skema asmara, meskipun FBI (Federal Bureau of Investigation) dan FTC (The Federal Trade Commission) telah ingatkan mereka."

Dalam kasus Muksin, yang bisa dipelajari masyarakat, hanya satu: Muksin setelah bertatap muka dengan calon korban, Muksin butuh sedikit waktu menipu. Agar calon korban berposisi agak jauh dari barang (motor) yang diincar Muksin. Lalu, barang digondol.

Karena kewaspadaan inilah dua wanita yang diajak kencan Muksin, lolos dari penipuan. Yang berarti, merujuk paparan Jack Levin, dua wanita itu tidak terbius romantisme, yang bisa menjadikan irrasional. (*)

Sumber: