Beda Lumur Tinja, Antara Jakarta dan New York

Beda Lumur Tinja, Antara Jakarta dan New York

Kasus semacam ini terhadap sesama tahanan sering terjadi. Tapi, belum pernah terpublikasi seperti kasus ini. Kalau kejadian di luar ruang tahanan, lebih banyak lagi. Biasanya diberitakan pers, karena menarik minat baca.

Kejadian serupa, dilakukan warga New York, Amerika Serikat, Frank Abrokwa (37) kepada wanita kulit putih usia 43 di peron selatan, stasiun kereta bawah tanah Wakefield-241st Street di Bronx, sekitar pukul 17:15, Senin, 21 Februari 2022. Kejadian terekam kamera CCTV.

Kejadian itu diberitakan banyak media massa Amerika dan dunia, sepekan kemudian. Tak kurang, New York Post, New York Daily News, NBC New York, Daily Mail, dan banyak lagi.

Mereka menyebutnya: Feces to face.

Dikutip dari New York Post, 28 Februari 2022, judul "Bronx man arrested for smearing poop on woman’s face in NYC subway station", dilaporkan:

Tiba-tiba, pria yang kemudian diketahui bernama Frank Abrokwa, tanpa berkata-kata, langsung memukul kepala wanita yang duduk di bangku peron stasiun.

Abrokwa memukul dengan tangan kiri, dilanjut melumurkan sesuatu dari tangan kanannya, ke wajah wanita itu. Melumurkan seperti perias pengantin membedaki wajah pengantin. Jelas di CCTV.

Seketika, wanita itu jingkrak-jingkrak bagai kesetanan. Berteriak histeris. Mungkin, karena baunya meledak, seperti kata Herly.

Abrokwa ditangkap NYPD pada Senin, sepekan kemudian. Ia diadili, didakwa melakukan sentuhan paksa, ancaman, perilaku tidak tertib dan pelecehan. Ancaman hukuman lima tahun penjara.

Walikota New York, Eric Adams menyebut insiden itu sebagai "pengalaman mengerikan bagi siapa pun yang harus dilalui" pada konferensi pers Senin, 28 Februari 2022.

Wali Kota Eric: “Kotoran manusia atau seseorang yang meludahi wajah Anda, itu adalah tanda-tanda nyata dari masalah kesehatan mental … dan kita benar-benar harus menggali bagaimana kita menangani masalah kesehatan mental ini."

Kejadian di New York, seperti kata Wali Kota Eric, dilakukan sangat aneh. Tanpa sebab yang jelas.

Sedangkan Napoleon terhadap Kace, alasannya jelas. Karena Kace diduga melakukan penistaan agama. Perkara hukum serius di sini. (*)

Sumber: