Akhirnya, Jari Putus di Baku Tembak Siap Lidik

Akhirnya, Jari Putus di Baku Tembak Siap Lidik

Baku-tembak polisi, jari putus, terjawab. "Tidak ada pemotongan (jari). Itu akibat tembakan," kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto di konferensi pers Selasa (12/7). Meski jarang, itulah hasil autopsi.

***

KONFERENSI pers jadi seru, gegara pertanyaan wartawan ke polisi soal jari korban tewas Brigadir Nopriansah Yosua Hutabarat, yang putus.

Ditambah lagi tentang dugaan sayatan di leher dan mata Nopriansah. Yang seolah ada penggunaan senjata tajam, selain senjata api.

Jari putus, disampaikan tante Nopri bernama Roslin kepada pers, saat menerima jenazah Nopri di Jambi, Sabtu, 9 Juli 2022 malam.

Roslin: "Malam itu, dari keterangan kepolisian Jakarta menyampaikan, bahwa di kediaman Bapak Irjen Ferdy Sambo itu ada adu tembak, sehingga keponakan kami tewas. Tapi kami nggak puas. Kalau adu tembak, mengapa ada luka sayatan, dan dua jari putus."

Luka sayat, menurut Roslin ada di leher dan mata, selain dua jari putus. "Kami minta bukti rekaman CCTV," katanya.

Wartawan mengkonfirmasi itu kepada Kombes Budhi Herdi di konferensi pers. Begini:

Tanya: Brigadir J (Nopri) ini kan jarinya putus, kenapa jarinya bisa putus? Apakah jari sengaja dipotong atau bagaimana? Dari pihak keluarga Brigadir J tidak terima Brigadir J dituduh melecehkan istri Kadiv Propam. Mereka minta bukti rekaman CCTV. Kalau misalnya tidak ada rekaman CCTV, apa bisa dibilang pelecehan?"

Jawab: Baik saya jawab, tadi sudah saya jelaskan bahwa saat Brigadir J melakukan penembakan terhadap Bharadha RE, dia memegang senjatanya dengan dua tangan. Dan disampaikan pula tadi ada peluru yang kena ke jari Brigadir J itu sendiri yang kemudian tembus dan mengenai bagian tubuh yang lain.

Dilanjut: Jadi, bukan karena ada potongan atau yang lain. Tapi saya tegaskan semua luka yang ada pada tubuh Brigadir J berdasarkan hasil autopsi sementara berasal dari luka tembak. Polri dalam hal ini menggunakan scientific crime investigation.

Tanya: Ini klarifikasi dari keluarga Brigadir J. Dia mengaku, di jasad Brigadir J ada bekas luka sayat di leher, di bibir dan di mata. Apakah luka sayat tersebut pasti dari serempetan peluru? Atau keterangan keluarga ini salah?

Jawab: Bahwa hasil autopsi sementara menjelaskan, memang ada luka. Ini boleh saya bacakan ya, ini hanya sementara, ada di poin nomor dua. Bahwa ditemukan tujuh buah luka tembak masuk pada kelopak bawah mata kanan. Jadi terjawab ya, bahwa luka sayatan di kelopak bawah kanan itu adalah luka tembak masuk.

Soal bukti rekaman CCTV di TKP, Kombes Budhi mengatakan begini:

"Kebetulan CCTV-nya rusak sejak 2 minggu lalu. Sehingga tidak dapat kami dapatkan. Namun kemudian, tentunya kami tidak berhenti sampai di situ. Secara scientific crime investigation kami berusaha untuk mengungkap, membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain secara scientific."

Sumber: