Didukung Unicef-LPA Jatim, Pemkab Malang Inisiasi Desa Ramah Anak

Didukung Unicef-LPA Jatim, Pemkab Malang Inisiasi Desa Ramah Anak

AMEG - Lima desa dipersiapkan menjadi pilot project desa ramah dan aman bagi anak melalui program SAFE4C yang didukung pemeritah dan Unicef, Senin (18/7/2022).

Penunjukan lima desa percontohan program SAFE4C ini dipastikan dalam acara audiensi perwakilan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur bersama Bupati Malang, HM Sanusi, dan segenap kepala OPD terkait.

Di depan peserta audensi, Bupati juga menyatakan komitmennya untuk bisa menghadirkan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak di wilayah Kabupaten Malang.

"Harapan Bupati, Kabupaten Malang ramah dalam artian aman dan nyaman bagi anak. Baik ketika di lingkungan lembaga pemerintah, swasta, bahkan tempat publik dan wisata," kata kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Arbani Mukti Wibowo, di Pendopo Pringgitan Kantor Bupati, Senin (18/7) siang.

Dijelaskan, program pemerintah mendapatkan dukungan lembaga internasional Unicef. Sedangkan, untuk pendampingannya dipercayakan pada LPA Jawa Timur.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Jatim, Anwar Solihin. (amin)

Kelima desa ramah anak tersebut adalah Desa Purwodadi dan Kedungsalam Donomulyo, Desa Pandanlandung Wagir, Desa Pandanmulyo Tajinan, dan Desa Madirejo Pujon.

Arbani menambahkan, ditetapkannya 5 desa ini setelah memenuhi ketentuan dan pertimbangan. Yakni, didapati angka signifikan di wilayah desa tersebut untuk kasus-kasus tertentu.

Seperti, tingginya angka pernikahan di usia anak, pekerja anak, termasuk kasus stunting (gizi buruk) dan jarak kelahiran yang padat.

"Dengan program layak anak ini tidak hanya melindungi anak dari ancaman kekerasan, namun juga dimulai bagaimana hak-hak anak dipenuhi sejak berusia bayi," tandasnya.

Sementara itu, ketua LPA Jawa Timur Anwar Solihin menyatakan, asistensi akan diberikannya kepada pihak-pihak terkait yang memangku kepentingan untuk desa ramah anak ini. Waktunya direncanakan hampir dua tahun.

Menurutnya, hal ini penting mengingat anak di wilayah pedesaan juga rentan mengalami hal-hal yang menganggu keamanannya sebagai anak.

Anwar menegaskan, ada banyak faktor yang bisa timbulnya kekerasan atau lingkungan yang tidak aman bagi anak. Seperti, pola pengasuhan orang tua yang kurang tepat hingga kultur masyarakat setempat.

"Faktor utamanya, kondisi kemiskinan yang bisa menyebabkan lingkungan tidak ramah anak. Misalnya, menjadikan anak terjebak pada pekerjaan yang mengeksploitais mereka," jelasnya. (*)

Sumber: