H-2 Otopsi Yosua, Pasca 19 Hari Dikubur

H-2 Otopsi Yosua, Pasca 19 Hari Dikubur

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Kelly Rothenberg dalam bukunya "The Autopsy Through History" (Salem Press, 2008) menyebutkan, otopsi sudah dilakukan manusia sejak lama.

Berdasar catatan sejarah yang ditulis di buku itu, otopsi sudah dilakukan manusia sejak tahun 3000 sebelum Masehi. atau sudah 5.000 tahun silam. Jadul banget. Oleh bangsa Mesir. Untuk praktik keagamaan mumifikasi.

Otopsi waktu itu juga digunakan untuk menentukan penyebab kematian. Meski pelaksanaannya saat itu ditentang masyarakat Mesir. Karena, menurut pandangan masyarakat tersebut, tubuh orang mati dilarang dibuka-buka (bedah).

Rothenberg dalam buku tersebut, menyebutkan, di Yunani dilakukan otopsi terhadap jenazah Erasistratus dan Herophilus di abad ke-3 sebelum Masehi.

Otopsi di zaman kuno paling terkenal, terhadap jenazah penguasa Romawi, Julius Caesar pada tahun 44 SM. Julius Caesar tewas akibat pembunuhan oleh senator saingannya.

Hasil otopsinya menyebutkan, tubuh Julius Caesar dihujani 23 tusukan pisau. Oleh Brutus bersama 60 orang komplotannya. Lokasi di tempat terbuka, dalam pertemuan Senat, 15 Maret tahun 44 SM, di Teater Pompey.

Hasil otopsi, tusukan mematikan adalah yang ke dua, mengenai jantung.

Otopsi Julius Caesar, jika dipandang dari perspektif sekarang, terasa aneh. Mengapa diotopsi? 'Kan sudah jelas ditikam 23 kali? Tapi, Julius Caesar penguasa. Jadi bisa apa saja.

Di kasus Yosua, yang sudah 19 hari meninggal, apakah bisa diketahui penyebab kematiannya? Pertanyaan ini, meski terdengar bodoh, tapi semua orang wajib menghormati hak hukum setiap orang.

Dikutip dari National Geographic, 11 Maret 2021, bertajuk: "DNA Study of 6.200 Year-old Massacre Victims Raises more Questions than Answers", disebutkan, ada jasad 41 manusia yang terkubur 6.200 tahun silam, tergali oleh tim arkeolog, dan disimpulkan, mereka dibunuh.

Lokasi penemuan 41 mayat (fosil) itu di tempat yang sekarang bernama Kroasia timur. Ditemukan fosil 41 orang, pria - wanita dan anak-anak, pada galian arkeologi tahun 2007.

Fosil-fosil itu lantas dianalisis (tidak bisa disebut otopsi, karena bukan bedah mayat). Hasil analisis, mereka semua dibunuh. Karena, semua tulang tengkorak bagian belakang mereka, bekas pukulan benda tumpul.

Itu pembantaian. Keji. Tapi, tidak perlu diusut siapa pelakunya. Sebab, pelakunya pasti sudah jadi fosil juga.

Yang disoal tim peneliti arkeologi: "Mengapa mereka dibantai?"

Pertanyaan itu dijawab Mario Novak, arkeolog di Institute for Anthropological Research di Zagreb, Kroasia, yang ikut meneliti fosil tersebut. Dengan jawaban, begini: “Itulah pertanyaan sejuta dolar.”

Sumber: