Teng… Teng… Jasad Yosua Diotopsi Lagi

Teng… Teng… Jasad Yosua Diotopsi Lagi

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Tangis ibunda Yosua pecah, ketika makam Yosua dibongkar, Rabu, 27 Juli 2022. Dia nyaris ambruk. Lalu jenazah dibawa ke RSUD Sungai Bahar untuk diotopsi ulang.

Empat CCTV merekam otopsi di RS. Diharapkan berlangsung obyektif. Pemerintah, melalui Menko Polhukam, Mahfud MD optimis kasus ini diungkap dengan sebenar-benarnya.

Prof Mahfud kepada pers di Kampus UII, Sleman, Yogyakarta, Selasa (26/7) mengatakan: "Karena, ini perintah Presiden."

Mahfud optimistis. Apalagi, Bharada E yang diumumkan Polri sebagai penembak Brigadir Yosua, muncul, menghadiri panggilan Komnas HAM untuk dimintai keterangan, Selasa (26/7). Nama aslinya Richard Elieser.

Mahfud: "Pokoknya kita optimis itu akan terungkap dengan benar. Karena, itu perintah Presiden."

Dilanjut: "Sudah ada juga perintah dari Presiden, jangan main-main. 'Kan gitu. Harus dibuka sebenar-benarnya. Jangan sepihak. Semua harus dilihat dan dipertimbangkan. Itu saja."

Direktur RSUD Sungai Bahar, Aang Hambali, kepada wartawan, Selasa (26/7) mengatakan, ia sudah menyiapkan lokasi otopsi sejak diumumkan Polri, beberapa hari lalu. "Sekarang semuanya sudah siap," ujarnya.

Ruang otopsi, dengan empat CCTV sudah siap digunakan. Disiapkan pula, ruangan untuk keluarga almarhum. Juga, ruangan untuk pengacaranya. Ruang untuk para dokter forensik. Ruang untuk para tamu.

Saluran air di wastafel ruang autopsi, sudah diperbaiki. Diyakini, air bakal lancar. Ruang otopsi juga dipasang korden baru warna krem. Korden akanditutup saat pelaksanaan otopsi.

Aang Hambali: "Pelayanan rumah sakit untuk masyarakat umum tetap berjalan, namun ada pengetatan sedikit."

Ada delapan dokter ahli forensik. Mereka yang bekerja terhadap mayat. Tidak diumumkan, bagaimana koordinasi kerjanya, siapa ketuanya.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan Selasa (26/7) mengatakan, tujuh dokter dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Satu dokter forensik disediakan pihak keluarga Yosua.

Irjen Dedi, Selasa (26/7) mengatakan: "Hari ini semua tim dari Jakarta sudah berangkat ke Jambi."

Sebelum otopsi, sudah muncul kekesalan.

Sumber: