Bantuan Rumah Rusak Berat Terdampak Gempa Sudah Pengajuan Kemenkeu

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, M Nur Fuad Fauzi mengungkapkan, hibah bantuan rumah terdampak gempa sudah pengajuan ke Kementerian Keuangan, Selasa (16/8/2022).
"Kemarin terakhir ke sana, insyaallah sudah diajukan ke Kemenkeu, dan saat ini tinggal mendorong untuk segera dicairkan (bantuan rehab bagi rumah terdampak gempa bumi)," kata Nur Fuad.
Akan tetapi, lanjut Fuad, dari informasi yang diterimanya, hanya rumah yang mengalami kerusakan berat yang akan dibantu.
"Sementara yang (akan) terfasilitasi bantuan yang rusak berat. Jumlahnya ada 993 KK, dengan nilai bantuan Rp 50 juta per rumah," jelasnya.
Menurut Fuad, sesuai mekanisme dan peraturan yang ada, masih tetap harus dilakukan asessmen ulang tingkat kerusakan dan kerugian yang sebenarnya.
"Artinya begini, bantuan tidak dirupakan bentuk uang, tetapi sesuai kebutuhan berupa material. Nilai bantuan maksimalnya Rp 50 juta, tetapi nanti akan ada tim pemeriksa. Bisa saja, kebutuhan tiap rumah ada yang lebih sedikit dari pagu maksimal bantuan yang akan diberikan," bebernya.
Jika didapati ada sisa lebih dari alokasi dana yang dibutuhkan untuk material bangunan, menurut Fuad sisa dana yang ada akan dilaporkan ke BNPB.
"Bantuan renovasi yang akan diberikan sejumlah yang dibutuhkan. Sisa alokasi akan dilaporkan ke BNPB, untuk tindak lanjutnya seperti apa," demikian pria yang sebelumnya kabag humas dan protokol Pemkab Malang ini.
Bencana gempa bumi yang menyebabkan dampak kerugian warga sendiri terjadi pada 10 April 2021 lalu. Banyak rumah warga mengalami rusak dan tidak bisa lagi ditempati. Wilayah paling terdampak dialami warga Lumajang, dan sejumlah wilayah terdekat di Malang selatan. (*)
Sumber: