Potensi Perkebunan Bagus, Pemkab Malang Bakal Perkuat Kawasan Food Estate

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Avicenna M Putra mengungkapkan, akan lebih memberi atensi untuk pengembangan kawasan food estate, Kamis (18/8/2022).
"Produktivitas pangan sudah surplus, tapi hasil komoditas lain masih harus terus didongkrak produktivitasnya. Nah, yang yang harus dikembangkan memperkuat konsep kawasan food estate yang ada," kata Avicenna.
Dikatakan, keberadaan food estate sudah dikembangkan di tiga kecamatan. Yakni, Lawang, Singosari dan Karangploso. Salah satu komoditas hasil perkebunan yang sudah digarap melalui food estate ini contohnya Alpukat Fameling.
"(Food estate) di sana sebenarnta sudah berjalan sejak 2021 lalu. Tinggal, perlu sinergitas program dan daya dukungan apa yang diperlukan dari pemerintah daerah," tandasnya.
Soal ketahanan pangan Kabupaten Malang sendiri menurutnya sudah relatif aman, karena angka surplus hasil pangan cukup tinggi. Yakni, sekitar 80 ton per tahun.
Avicenna lalu merinci, produktivitas tanaman pangan untuk Kabupaten Malang mencapai 380 ribu ton/tahun. Sementara, untuk kebutuhan konsumsi pangan per tahunnya sejumlah sekitar 300 ribu ton/tahun.
"Tinggal sekarang kita harus tingkatkan produktivitas pangan di pasca-produksinya (pasca panen). Pasca-produksi pangan ini yang nantinya memberi added value (nilai tambah) hasil pangan, termasuk nilai petaninya," jelasnya.
Avicenna menambahkan, upaya meningkatkan pendapatan hasil pasca-produksi tanaman pangan menjadi pekerjaan rumah saat ini.
Selain akan menambahkan pendapatan dan penghasilan petani, adanya kebutuhan tinggi pangan pasca-produksi ini dengan sendirinya akan menumbuhkan ekstensifikasi lahan baru untuk budidaya komoditinya.
"Potensi hasil perkebunan di Kabupaten Malang tinggi, jadi kebutuhan lahan juga masih cukup banyak," demikian Avicenna. (*)
Sumber: