Tradisi Jolen untuk Sedekah Bumi Bersih Desa Sengguruh

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Tradisi Jolen dilestarikan masyarakat Desa Sengguruh Kepanjen sebagai sedekah hasil bumi warga setempat, Minggu (28/8/2022).
Jolen berbentuk gunungan yang berisi hasil bumi pertanian ini dikirab warga Sengguruh dengan tiga tujuan tempat leluhur. Yakni, di Punden Mbah Endang Mulyosari dan Pesarean Mbah Sosro, serta di Situs Coban Awar-Awar, yang berlokasi di dekat kawasan UPT-PJB Sengguruh.
Sejumlah 3 (tiga) Jolen dari warga yang ada di lingkungan 3 Rukun Warga (RW) di bawa di tempat keramat tersebut. Di pesarean leluhur tersebut, juga dilakukan ritual doa bersama.
Kegiatan doa kepada leluhur ini dilakukan sekitar pukul 10 pagi, dan dilakukan oleh tokoh adat dan tokoh keagamaan di desa Sengguruh.
Setelah dilakukan ritual adat di masing-masing punden, jolen diarak menuju pendopo Kantor Kepala Desa Sengguruh untuk dilakukan prosesi berikutnya. Yakni, pemukulan pentongan keramat yang ada di kantor desa.
Sekretaris Desa Sengguruh, Waluyo Achady mengungkapkan, jolen yang dikirab ini merupakan hasil bumi yang ditanam (polo pendem), buah dari pohon (polo gumandul), dan palawija lainnya.
"Tradisi kirab Jolen untuk sedekah bumi ini sudah berlangsung selama 4 tahun terakhir. Tujuannya, mensyukuri hasil panen pertanian warga yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa," jelas Waluyo Achady, Minggu (28/8) siang.
Selain itu, ada juga 2 gunungan Jolen yang disiapkan dari pemerintah Desa Sengguruh. Jolen lalu dikirab diikuti barisan pawai tokoh masyarakat dan perwakilan warga.
Tujuan akhir kirab Jolen ini di Ruang Terbuka Hijau atau Taman Topeng Sekartaji, dan dilakukan pesta rakyat pada malam harinya. (*)
Sumber: