Siapa Membunuh Putri (12)

Siapa Membunuh Putri (12)

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

”Biaya operasional kepolisian itu tinggi. Apalagi di kota pulau kita ini. Biaya dari negara tak pernah cukup. Kapolresta harus pandai-pandai mencari dana tambahan. Di situ persaingan muncul. Siapa yang bisa menyetor rutin, dia yang dapat prioritas lebih besar, promosi. Kadang-kadang uang yang tak jelas sumbernya itu malah lebih besar dari biaya resmi. Itu yang bikin saya mundur dari dinas. Kau pahamlah, aku sudah sering cerita sama kau, Dur…” kata Pak Rinto.

”Jadi kira-kira apa hubungannya dengan pembunuhan Putri, Pak?” tanyaku.

”Ah, mancing-mancing kau. Jangan kau tanya aku. Itu tugasmu menjawabnya,” kata Pak Rinto. Kami tertawa.

“Kita ikuti saja ke mana arahnya. Koranmu beda cara membaca arahnya. Aku suka. Menarik. Nanti datang ke sini lagi, kita diskusi lagi. Aku langganan dong, koranmu. Ini saya beli eceran, kehabisan terus. Dapat di loper dimahalin sampai dua kali lipat,” kata Pak Rinto tertawa. (Hasan Aspahani-Bersambung)

Sumber: