Siapa Membunuh Putri (21)

Siapa Membunuh Putri (21)

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

”Oke, nanti kalau ketemu beliau akan saya lihat apa betul penglihatanmu. Atau kamu salah lihat karena mata hatimu rabun oleh sesuatu…”

”Sesuatu itu apa?”

”Nggak tahu. Kamu yang ngerasain…”

”Mas Abdur sok tahu ya. Kok bisa tahu apa yang kurasakan? Apa karena Mas Abdur juga sedang rabun oleh sesuatu itu?”

”Mungkin…” Lalu kami tertawa.

Anak-anak yatim itu kelelahan berenang. Mereka sibuk bermain pasir dan ada yang berbaring dan tertidur setelah menghabiskan bekal makanan. Inayah memasaknya sendiri.

Kalau dalam film-film itu, setelah percakapan seperti kami tadi, biasanya akan dilanjutkan dengan adegan kejar-kejaran dan siram-siraman air laut. Saya tersenyum membayangkan hal itu.

”Jalan, yuk…” kataku.

”Yuk,” kata Inayah, dia bergegas berdiri. Lalu berseru kepada Rodi, ”jaga adik-adikmu ya…”

Setelah jauh dari anak-anak, Inayah berlari, ”kejar aku, Mas…” Dia berlari ke arah laut. Aku mengejarnya. Dalam jarak yang cukup dekat dia dengan dua tangan menyemburkan air laut ke arahku! Sambil tertawa lepas. Kalau ini pengambilan gambar untuk adegan film, saya tak ingin mendengar sutradaranya lekas-lekas berteriak cut! Ini bukan akting. Inayah sedang memerankan dirinya sendiri dengan sangat baik. Dia makin memenuhi dan meneduhkan hatiku. (Hasan Aspahani-Bersambung)

Sumber: