Minyak Merah

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Mengapa baru dua tahun lalu Donald memulai penelitiannya?
Itulah sisi baik pandemi Covid-19. Selama Covid penjualan vitamin E dan A meningkat drastis. Padahal harganya mahal. Kenapa tidak memanfaatkan kandungan vitamin dalam sawit yang sudah lama ia ketahui. Jadilah minyak merah itu.
Maka kalau saja minyak merah bisa memasyarakat –bisa seluas minyak goreng– alangkah sehatnya masyarakat kita. Imunitas masyarakat bisa naik dengan sendirinya. Tentu kalau cara menggorengnya juga benar: jangan dipanaskan melebihi 160 derajat Celsius. Sehebat olive oil pun tidak berguna kalau diperlakukan seperti itu.
Siapa yang akan memproduksi minyak merah itu?
"Karena prosesnya sederhana, koperasi bisa melakukannya. Atau UMKM. Jangan sampai diproduksi pengusaha besar. Investasinya hanya sekitar Rp 1,5 miliar per unit produksi," ujar Donald. Itu untuk unit dengan kapasitas 1 ton/hari. "Kalau pun daya serap pasarnya bagus lebih baik melibatkan banyak koperasi atau UMKM untuk memproduksinya. Jangan hanya satu-dua pabrik besar," katanya.
Bahan baku minyak merah ini sama dengan minyak goreng: CPO. Tapi kalau koperasi atau UMKM yang memproduksi bisa jadi akan kesulitan memasarkannya. Memasarkan minyak merah tidak mudah. Perlu perjuangan khusus. Sebagai produk baru dengan aroma baru bisa saja minyak merah dianggap aneh. Lalu terjadi penolakan di masyarakat.
Sasaran pasar minyak merah haruslah orang yang sadar kesehatan dulu. Itu berarti kelas menengah ke atas. Tahap berikutnya barulah turun ke kelas di bawahnya.
Bisa saja koperasi atau UMKM yang memproduksi tapi penjualannya harus ditangani perusahaan marketing yang hebat. BPDPKS bisa turun tangan menemukan off taker dan distributornya.
Sayang sekali kalau BPDPKS yang sudah berhasil mendanai penelitian itu hanya berhenti di situ. Lihatlah kandungan vitamin E/ppm-nya. Bandingkan dengan minyak apa pun. Minyak merahlah yang tertinggi. Mengalahkan minyak jagung, minyak bunga matahari, apalagi olive oil. Demikian juga kandungan provitamin A-nya (lihat grafik).
Begitu hebatnya. Tapi belum ada #MinyakmerahSatu. Belum ada juga #Kolaborasi. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 30 September 2022: Martir Minoritas
iwan
Saya tidak yakin kalo AS tidak ikut campur dalam demonstrasi sebegitu besar dan masif nya, minimal kasih dana dengan dibantu beberapa penghianat bangsa. Modus nya sudah sangat biasa dan kasat mata.
Jsk
Tapi ini poin menariknya, soal trafik YouTube yang bisa di bilang mudah di manipulasi. Kalau mau. Saya belum terlalu berminat bermain dengan trafik karena ada alasannya. Saya cukup yakin mengatur trafik untuk youtube itu sangat mudah, tapi perlu energi juga. Makanya banyak keajaiban di YouTube, 3 tahun terakhir ini. Dalam catatan, bahasa anehnya maraton estafet. Jadi bertahap, kecuali anak konglo. Pindah saku sedikit selasai. Poinnya tinggal sediakan perangkat. Sekalian tips untuk YouTuber pemula. Buat konter dulu sebelum buat YouTube iya. Jangan buang waktu nonton tutor. ambil tindakan kalau sudah nggk tahan. Jadi, ada 2 juta orang melakukan hal yang sama dalam waktu 30 menit pertama. Dan tidak terjadi pada satu saluran. Kocak memang. Untuk alasannya, adalah beberapa developer game. Tidak menjengkelkan. Cuma nji-njiki. Maaf saja sepertinya belum cukup. Ini semacam digital war. Belum eksplisit, ini legal trolling, pembunuhan secara tidak langsung menurut saya. Berapa orang yang egonya ingin kalian makan. Berapa bocil yang BPKB motornya di bank, dan masih gila skin sekarang. Bilang babi, dan anjing cuma alasan sekedr pintar bermain game. Lomba chat pas lagi nge rank. Kebiasaan mereka saat ini hanya membuat senang sedikit kelompok. Sebar racun, sebar kemarahan, sebar ketakutan, sebar kebodohan, atau sebar kesialan. Iperg pemain MP untuk contoh lagi. Dengan memanfaatkan human nature para influencer. Kocaknya, dulu game moba idiot sudah di buatkan gong asal-asalan.
Jsk
Terakhir, siapa tau mereka yang di anggap tolol saat bermain game online oleh orang-orang tolol dengan beberapa mvp, punya bakat lain. Jadi developer game kalau membaca ini, beserta strukturnya sebaiknya bertanggung jawab untuk membuat kompetisi menjadi sehat. Maksud saya ganti algoritma judinya. Terutama produk montod, dan ep ep. Atau kalau mau ngeyel digital war juga nggak apa-apa. Saya yakin fokus kalian jualan bukan untuk nyari masalah.
Agus Suryono
SEMOGA KOMENKU DI DISWAY BERJUDUL MARTIN MINORITAS "EDISI DUA" BISA DISELAMATKAN.. He he.. Rupanya aplikasi DlSWAY ini memang belum atau TIDAKVstabil. Setiap hari masih ada perubahan. Termasuk yang terlihat awam adalah perubahan FONT, perubahan SUSUNAN komen. Sehingga orang IT nya kebingungan sendiri. Merubah kok di JAM SIBUK KOMEN.. Wah wah.. Padahal pekerja PENGASPALAN JALAN, kebanyakan kerjanya jam 10 malam. Saat jalajan atau SAAT KOMEN lagi SEPI.. Catatan: 1. Yang ini kuanggap sebagai EDISI SATU. 2. Padahal ku sudah komen PANJANG LEBAR di MARTIR MINORITAS Edisi Satu. 3. Yang Edisi Satu, saat ini HILANG tanpa bekas..
Budi Utomo
Mahisa. Mahesa. Dalam bahasa Jawa kuno artinya bovine (English). Bisa sapi atau lembu. Bisa pula kerbau atau banteng. Kebo (Jawa) = Kabau (Minang). Kebo Ijo, Mahisa Campaka, adalah contoh nama-nama dalam sejarah Jawa kuno. Mahisa atau Mahesa adalah singkatan dari Maheshvara atau Mahiswara. Itu lho nama lain dari Shiva/Siwa. Shiva/Siwa simbolnya bulan sabit. Itu yang ada di ikat kepala Shiva/Siwa. Nandini atau Handini atau Andini adalah sapi suci tunggangan Shiva. Agama Hindu Shiva menyebar ke Timur Tengah awal Masehi. Juga ke Indonesia/Jawa pada awal Masehi. Itulah sebabnya Mahisa atau Mahesa kemudian berubah arti menjadi Sapi/Kerbau di bahasa Jawa. Dan itu pula sebabnya Mahsa berubah arti menjadi Bulan dalam bahasa Kurdi/Iran. Terkait dengan Shiva (“Moon” God) dan Nandini (Sacred “Bovine” of Shiva).
Sumber: