Fraudster dan Hacker Serang Perusahaan Startup

Fraudster dan Hacker Serang Perusahaan Startup

FRAUDSTER dan hacker, menyulitkan perusahaan startup. Mobilman.id sebagai startup "The Big 10" versi Alibaba Cloud Indonesia yang digelar Kr Asia di Aribimo Sentral Jakarta, 12 Agustus 2022, termasuk terganggu. "Biaya mengatasi itu, besar," kata CEO Mobilman.id, Danang Wikanto.

Sebaliknya, kualitas dan kuantitas fraudster dan hacker terus meningkat dalam lima tahun terakhir ini. Sehingga CEO semua startup, selain harus fokus mengembangkan bisnis, juga mengantisipasi fraud dan hack.

Mobilman, selaku mediator jual-beli mobil bekas, sebenarnya bukan korban langsung fraudster. Sebab, ini marketplace. Atau pemilik supermal online mobil bekas. Skema transaksi, langsung antara penjual dengan pembeli mobil.

Korban langsung fraudster adalah pembeli mobil. Bisa juga penjual mobil. Caranya beragam.

Namun, Mobilman sebagai perusahaan startup, wajib memberikan solusi manfaat, baik segi kemudahan dan keamanan transaksi. Tujuan akhirnya, user harus merasa nyaman dan aman beriklan di marketplace ini.

Maka, Mobillman menggunakan perangkat "Anti-fraud System" (AFS). Tool ini berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) level sederhana. Yang dipasang di dalam mesin web.

Dijelaskan Danang, fraudster (penipu) yang masuk ke Mobilman umumnya penjual mobil. "Ia mengiklankan mobil yang tidak ada, atau fiktif. Walaupun semua user, pengiklan, wajib login dengan identitas lengkap. Jadi, identitasnya juga palsu," katanya.

Ciri-ciri penipu, secara umum, ada dua: Pertama, dalam deskripsi iklan ia cantumkan tulisan: Bagi yang serius disilakan transfer DP (Down Payment) ke nomor rekening bank si penjual, yang penipu.

Jika ada calon pembeli yang terpancing karena sangat tertarik mobilnya, lalu transfer DP, penjualnya kabur online. Mematikan akunnya. Kelak, ia akan membuat akun baru dengan identitas (palsu) baru, login lagi. Atau ia tidak pernah login lagi.

Kedua, memasang harga mobil terlalu rendah dibandingkan harga pasaran. Dengan begitu menarik minat calon pembeli. Begitu pembeli-penjual berhubungan via telepon, di situlah penjual minta DP, sebelum calon pembeli melihat barangnya.

"Mobilman menggunakan perangkat AFS, memantau deskripsi semua iklan. Begitu ada dua tanda penipuan tersebut, akun penjual langsung otomatis diblokir oleh system," kata Danang.

Perangkat AFS diberi input data tentang harga pasaran mobil, terkait merek, model, dan tahun pembuatan mobil. Diinput data, harga pasaran terendah. Jika ada pengiklan memasang harga di bawah plafon terendah itu, maka dianggap fraud. Iklan otomatis tertolak system.

Tetapi, ada juga pengiklan pasang di bawah harga pasaran, dan bukan penipu. Untuk jenis ini, dilakukan manual. Caranya, pengiklan yang sudah tertolak oleh system, menelepon customer service Mobilman.

Kemudian customer service melakukan verifikasi, sesuai Standard Operating Procedure. Jika hasilnya, penjual dinilai bukan penipu, baru-lah iklan tayang di Mobilman. Biasanya mobil ini sangat cepat laku. Dan, aman.

Sumber: