Jelang Derby ‘Panas’ Arema vs Persebaya, Kepanjen Adem Beberapa Jam

Jelang Derby ‘Panas’ Arema vs Persebaya, Kepanjen Adem Beberapa Jam

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

AMEG - Kawasan Kepanjen dan Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang diselimuti cuaca dingin beberapa waktu jelang laga sarat gengsi Arema FC versus Persebaya pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022).

Beberapa jam sebelum laga derby Jatim ini, tepatnya sekitar pukul 12.35 WIB, Kota Kepanjen diguyur hujan lebat. Sempat berhenti sebentar, hampir 3 jam hujan turun dengan intensitas tinggi, dan mulai reda sekitar pukul 15.40.

Hingga sore ini, belum terlihat konsentrasi supporter dalam jumlah banyak di kawasan Stadion Kanjuruhan. Akan tetapi, mobilitas penonton dan supporter mulai terlihat sejak beberapa kilometer jalan poros menuju stadion kebanggaan Aremania ini.

Belasan orang beratribut supporter Aremania tampak berjalan kaki di Jalan Panji ke arah Kanjuruhan. Mereka mengaku supporter dari Sidoarjo.

Jaka, yang mengaku supporter Arema dari Sidoarjo mengaku, setidaknya 500 lebih supporter berniat menonton laga derby Jatim ini. Sebagian memang memilih berangkat mengunakan kereta api.

Menurutnya, sejumlah 1.700 tiket dibatasi khusus untuk suporter dari Sidoarjo dan Samaan Pasuruan.

Sementara itu, itu beberapa kendaraan personel pengamanan juga mulai bergerak menuju Stadion Kanjuruhan, baik dari satuan kepolisian maupun TNI.

Penjagaan petugas di titik penyekatan kendaraan besar belum terlihat. Seperti di simpang empat Yon Zipur V, tampak belum ada petugas yang berjaga dan melakukan rekayasa lalu lintas. (*)

Sumber: