Madura Minahasa

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
Selama ini kita hanya fokus ke aparat keamanan, khususnya polisi yang menembakkan gas air mata sembarangan. Ternyata ada yang lain lagi. Polisi sudah minta jadwal dimajukan. Di tolak mentah2 PT. LIB. Sekuat itukah PT. LIB? Atau selemah itukah polisi? Tidak. Ternyata PT. LIB nampak sekuat itu karena ada polisi juga di dalamnya. Bintang 2. Direktur Operasional PT. LIB adalah Irjen Pol (purn) Sudjarno. Dialah yang berkomunikasi dengan Kapolres Malang bahwa jadwal tidak bisa dimajukan. "Dik, ini tidak bisa dimajukan karena ini sudah jadi bagian kontrak dengan Indosiar." Kalau zaman Orba, TNI ada di mana-mana. Lurah, camat, bupati, gubernur, Menteri, Dirut, komisaris, dan lain-lain. Rupanya zaman sekarang giliran Polisi-lah yang ada di mana-mana. #ReformasiPolisi
Mirza Mirwan
FIFA itu organisasi cabang olahraga yang sangat berwibawa. Semua asosiasi sepakbola yang menjadi anggotanya patuh pada apapun yang menjadi keputusan FIFA. Di FIFA tidak dikenal hak veto seperti di DK PBB, yang keputusannya (baca: resolusi) bisa diveto oleh 5 negara yang menjadi anggota tetap DK -- AS, Tiongkok, Rusia, Perancis dan Inggris. Dari jumlah anggota, FIFA juga mengalahkan PBB. FIFA punya 211 asosiasi sepakbola dari 211 negara, sementara PBB hanya punya 193 negara anggota. FIFA punya statuta (semacam anggaran dasar) yang mewajibkan anggotanya untuk mengurus rumahtanggannya sendiri. Pemerintah di negara asosiasi anggota FIFA tidak boleh ikut campur dalam urusan rumahtangga asosiasi. Di Indonesia, misalnya, betapapun jengkelnya pemerintah terhadap PSSI, tetap saja tak bisa merombak PSSI. Bisa-bisa kena sanksi FIFA, PSSI dibekukan. Yang bisa merombak PSSI ya klub-klub yang menjadi anggota PSSI melalui kongres yang, menurut statuta FIFA, harus diadakan setiap dua tahun sekali. Oh iya, mongomong, menyusul tragedi Kanjuruhan kemarin itu kantor PSSI mengibarkan bendera PSSI setengah tiang, nggak, ya. Di Zurich, di mabes FIFA, bendera FIFA dan PSSI serta 210 asosiasi lainnya dikibarkan setengan tiang, lho.
Wahyudi Kando
Dato DI, Dari Uraian Dato' sebagai penggila bola at tepatnya penggemar lah yaa….Jelas terbaca dan tertulis. Pembuat ricuhnya suatu pertandingan SUPPORTER & WASIT….ini rootscasenya. Ayooo Buat Aturan yg Tegas buat kedua factor ini….Jika penonton lompar pagar….Black list tidak bisa nonton seumur hidup, jika wasit tidak beres Blacklist….Symple dahhh. Silakan FIFA Datang
Fajar Priokusumo
Setinggi apapun pendidikan atau lisensi wasit, kalau sudah tiup peluit merugikan Persebaya, kami semua kompak bergemuruh. "Wasit goblok….wasit goblok….wasit goblok" Disusul celotehan "Wooiii….wasit goblok, ganti bakul lompia ae". Pedagang lompia noleh. "Lha daganganku yoopo…?" Geerrr…..bakul lompia menyelamatkan wasit.
Forsandy Kurniawan David
PSSI itu organisasi aneh, selalu berlindung pada statuta FIFA, padahal dia sendiri tidak berusaha mematuhinya. jadi ingat jaman pak SBY mentrinya Roy Suryo, aneh aneh kejadian waktu itu, saking anehnya pemerintah vs PSSI eyel-eyelan masalah terjemahan dalam bahasa inggris mencari arti dan maknanya, sampai melibatkan ahli bahasa sungguh aneh.PSSI selalu meneriakkan "Jangan campuri PSSI, pemerintah tidak boleh ikut campur , itu statuta FIFA". Untung nya Roy suryo nekad budal nang Swiss. di Swiss ditanyalah dia sama FIFA kok baru sekarang konsultasinya? dijawab : lho katanya federasi PSSI, pemerintah tidak boleh campur tangan saya kesini pun modal nekat tolong jangan di sanksi indonesia. Jawab Fifa: Justru selama ini kami nunggu pemerintah indonesia bisa hadir di sini tanpa itu kami tidak bisa membantu PSSI. nah ruwet o, aneh to.
thamrindahlan
Suara tekukur membuat bangga / Burung berasal hutan bianglala Rasa syukur tiada terhingga / FIFA mengawal perbaikan tatakelola /
Jimmy Marta
Hebat memang bgmn pak Jokowi bisa meyakinkan FIFA, hingga kita lepas dari ancaman sangsi. Ajaib. Padahal sebagian besar masarakat yakin sepakbola kita pasti dp sangsi. Apresiasi untuk beliau. Sekarang tinggal benahi PSSI dengan kompetisinya. Selesaikan dg adil kasus kanjuruhan. Jangan dibuat berbelit. Versi Kontras menyebut jelas penyebab utama 131 orang kehilangan nyawa itu pihak keamanan dg gas airmatanya. Kapolda menyebut karena penonton anarkis. Pun banyak versi lainnya. Kita tunggu hasil TGIPF.
imau compo
Bangsa kita ini lebih mementingkan merk dari mutu. Di Jepang, orang-orang tidak menanyakan apakah dia cum laude atau tidak tapi salut dengan seseorang yg punya paten, apalagi belasan. Mencegah sanksi utk korban yg meninggal 131 orang tidak hanya hebat tapi dilakukan melalui kerja keras. Tiga hari kejadian…., tidak linglung, langsung hubungi FIFA. Berhasil! Eeh….bukannya di-viva-i, malah ijazahnya ditanyaian: asli, palsu ataukah asli palsu?
Sumber: