Khusnul Nusakambangan

Khusnul Nusakambangan

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Mirza Mirwan
Beberapa tahun setelah tragedi Bom Bali 1 sineas Nia Dinata mengangkat tragedi itu ke layar lebar dengan judul "Long Road to Heaven". Nia bersama Constantin Papadimitriou menjadi produser film yang penggarapannya dipercayakan kepada Enison Sinaro sebagai sutradara. Film tersebut dibintangi antara lain Surya Saputra (sebagai Hambali), Sudibyo JS (Amrozi), Hestu Wreda (Ali Imron), dan Endris Sukmana (Mukhlas). Ada juga Alex Komang dan Joshua Pandelaki yang memerankan tokoh yang tak masuk pemberitaan. Komang memerankan Wayan Diya, sedang Joshua memerankan Haji Ismail. Bintang lainnya adalah orang bule, antara lain Mirrah Faulkes dan John O'Hare. Bahasa yang digunakan dalam film itu juga Indonesia dan Inggris. Durasi film itu hampir 2 jam. Dialog Hambali, Amrozi, dkk, mungkin berdasarkan pengakuan dalam sidang pengadilan. Selebihnya berdasarkan kesaksian tokoh nyata seperti dialog antara Hannah Catrele (diperankan Mirrah Faulkes) dengan Haji Ismail (diperankan Joshua Pandelaki). "Kenapa sih orang Islam suka membantai orang-orang non-muslim?" begitu kurang lebih tanya Catrele kepada Haji Ismail. "Jangan digeneralisir, Nona. Apa yang mereka, para teroris, lakukan itu tak dibenarkan menurut ajaran Islam dan Quran." Sayangnya, seingat saya, film itu kurang laku di Indonesia. Mungkin penonton tidak tahu bahwa itu film tentang Bom Bali. Sebaliknya cukup laku di luar negeri, terutama di Australia. Maklum, dari 200-an korban tewas, 88 orang dari Australia.

Leong putu
Semut :" Cak, manusia itu kejam banget ya Cak ? Dikit² main bunuh aja ". Cicak :" iya Mut, padahal aku udah berusaha membantu mereka. Dengan mengurangi jumlah Nyamuk". Semut :" kawan kawanku mereka semprot, gara gara berebut gula yang jatuh di lantai…hiks hiks hiks". Cicak :" nyamuk makanan ku juga di semprot, membuat aku g ada makanan…". Semut :"……………" ( semut tidak terdengar lagi suaranya untuk selama )

bramantio sukardi
jadi offset-nya kebangetan kalo LDNU menghubungan wahabi dengan terorisme, lha wong iku demo aja gak boleh, haram kok sampe meledakkan bom. kalau mau deradikalisasi sebernya simpel, tangkapin semua simpatisan imam samudara,, gak banyak kok, bredel web arrahmah.com dan simpatisan yag sealiran

bramantio sukardi
LDNU dan mungkin abah gak tau atau pura-pura gak tahu. bahwa yang diundang BNPT buat men-DEradikalisasi para napi teroris, bom bali itu syeikh ali hasan al halaby, gurunya guru para wahabi nusantara. mengapa yang diundang ulama wahabi bukan kyai NU, tanya kenapa.

Juve Zhang
Daripada Amrozi.ImamSamodra dkk. Saya lebih "respek" sama mereka yg pergi ke Suriah gabung ISIS. Langsung terjun ke medan pertempuran. Dari pada berbuat onar di dalam negeri. Yg mereka lawan jelas sama sama pegang senjata .seimbang. lah di sini orang yg gak tahu apa apa pada mati.cacat seumur hidup.dsbnya. jadi kalau ada yg mau tempur ke LN seyogyanya pemerintah mengijinkan .bila perlu kasih uang "dinas" . PDL. Perjalanan Dinas Luar negeri.wkwkwkkw

Liam Then
Premis yang saya pakai Tuhan Maha Adil. Ke-Maha-an Tuhan atas keadilan, berlaku rata kesemua mahluk hidup. Bukan hanya orang yang menyembahNya. Segala kejadian dan perbuatan semua mahluk di dalam dan diatas muka bumi. Sudah sesuai dengan hukum natural yang di gariskan oleh Tuhan. Manusia di beri keistimewaan, berupa akal dan kesadaran. Karena itu manusia bisa berhasil mendominasi di muka bumi ini. Tapi tunggu dulu, benar kah, manusia mendominasi di bumi ini? Apakah ini cuma pengertian, akal nya manusia yang terbatas. Belum tentu benar bukan? Tapi manusia percaya. Ia yang utama. #makin bingung kan ? Wkwkwkk

hoki wjy
saya sering membaca kalimat Tuhan memang tdk akan memberi cobaan diluar kemampuan seseorang utuk menanggungnya. yg saya tdk mengerti umpama ada seseorang bernama Jarot ketika mulai berbisnis dg uang pinjaman namun dalam perjalanannya dia ditipu dan bangkrrut tdk kuat menanggung beban tsb maka Jarotpun bunuh diri dan mati, bukan kah semestinya Tuhan sudah mengetahui bahwa pak Jarot ini kalau dikasih cobaan usahanya bangkrut dia pasti bunuh diri lalu mengapa Tuhan masih memberinya cobaan seperti itu? atau umpama seorang wanita bernama Resti dia berpacaran dg seorang pria yg sangat di cintainya namun setelah menghamilinya sang priapun kabur entah kemana merasa malu karena sudah hamil diluar nikah maka Resti pun memilih minum racun serangga dan tewas pertanyaannya bukankah Tuhan sudah mengetahui kalau si Resti dikasih cobaan hamil diluar nikah dia akan minum racun serangga lalu mengapa Tuhan masih memberinya cobaan yg demikian? bukankah katanya Tuhan tdk akan memberi cobaan diluar kemampuan seseorang untuk menanggungnya?

Leong putu
Pagi pagi sikat gigi / Gigi bersih nafas wangi / Sodara sodari selamat pagi / Sehat jasmasi juga rohani / #mekso

munawir syadzali
Lapor Juragan Disway, dr kemarin mau nderek komen loginya gag pernah berhasil. Pdhl pas lagi beol ada ide2 cemerlang utk menyemarakkan komen pilihan. Cuma mau usul, tolong orang2 seperti Pak Mirza diberi panggung utk menulis catatan harian di Disway. Sepertinya ilmunya gak kalah sama juragan Disway. Dr perpolitikan sampe dunia pengeboran minyak kok tau ya. Sangking penasarannya, Sy cari profile Pak Mirza di google kok ketemu ya. Wah, misterius jg ternyata Pak Mirza ini. Ngoten mawon. Suwun

Rihlatul Ulfa
Kita akan kehilangan banyak 'ikan besar' jika kasus pembunuhan brigadir J gagal diungkap diawal. melihat drama persidangan kemarin, sampai hakim dan jaksa geram dengan keterangan art Susi. memang dari potongan detail kamera yg mengarah ke wajah Susi saat bersaksi ekspresi Susi seperti 'menganga' seperti sedang mendengarkan intruksi saat otaknya mencoba memperosesnya saat itu. maka saat jaksa mengatakan apakah Susi memakai 'handsfree' juga pertanyaan dasar yang ternyata tidak bisa dijawab lugas dengan Susi. maka hakim dan jaksa menilai, Susi memang harus dipisahkan dengan saksi-saksi lain, agar dikonfrontasi keterangannya dengan saksi-saksi lain. keputusan disidang kemarin para saksi bersaksi sendiri-sendiri lebih baik, karena memutus komunikasi mereka jika 'bersekongkol dalam keterangan' dan Susi bisa saja menjadi saksi yg menguntungkan nantinya 'jika benar kesaksian ia dipersidangan bohong' melihat kubu Sambo benar-benar seperti ingin membuat mereka tidak bersalah begitu kuat. untungnya sisi psikologis dipersidangan, hakim dan jaksa yg berbicara dengan lugas dan to the point membuat saksi bisa saja 'buyar' dalam mekanisme yg sebelumnya mereka coba susun.

Sama Konomaharu
Waktunya memotong, dan mencabik-cabik anggaran kepolisian sampai 30% untuk memberantas narco boy, dan terorisme. Adapun anggaran harus di serahkan ke ustad dan kyiai baik dari NU maupun Muhammadiyah. Di mana kedua ormas ini terbukti mampu membersihkan gejolak kekocakan antara sayap kanan, dan sayap kiri.

Johan
Jadi ingat, teman saya orang Bali yang begitu emosional ketika menonton berita penyambutan jenazah para bomber setelah di eksekusi. Jenazah disambut bak pahlawan. Saat itu pas lagi makan siang. Piring dan gelas dibantingnya sampai hancur berantakan. Kami yang duduk bersamanya hanya bisa diam. Tidak ada satu katapun yang bisa kami ucapkan. Perasaan malu, miris, geram bercampur aduk jadi satu.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Sumber: