Hujan Deras Tak Surutkan Aksi Solidaritas Aremania
AMEG - Tiga tuntutan rakyat Malang (Tritura) disuarakan Aremania dalam aksi solidaritas, Kamis (10/11/2022) siang. Suara petir dan hujan deras sampai sore hari, tak menyurutkan massa.
Sekjen Federasi Kontras Andy Irfan, yang turun aksi menjelaskan isi Tritura. Pertama tentang seret tangkap dan adili seluruh aktor di balik tragedi dan pelaku lapangan tragedi.
"Ada puluhan telah diperiksa sidang etik, tapi hanya 3 tersangka. Perwira paling tinggi, paling bertanggung jawab malah tidak tersentuh hukum, " ungkap Andy.
Kedua, menuntut agar peristiwa tragedi Kanjuruhan merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atau kejahatan HAM, bukan pelanggaran pidana atau kejahatan biasa.
Andy menemukan 3 fase penembakan sistematik oleh aparat keamanan. Penembakan itu menyebabkan ratusan meninggal dan luka berat.
Ketiga, meminta negara mengganti rugi semua kerugian, memastikan ekonomi keberlanjutan baik keluarga yang ditinggal. Baik itu restitusi atau kompensasi dalam konteks pelanggaran HAM.
"Kami meminta juga pemerintah setempat tetap memberikan atensi pada para korban dalam pemulihan psikologis para korban. Terutama pada daerah dimana korban tinggal, " ungkap Andy.
Kata Andy, ada 1 suporter luar daerah (Sidoarjo) butuh perawatan intensif bahkan opname karena kondisinya butuh pemulihan medis terfokus dan bukan hanya berstatus rawat jalan.
"Kondisinya masih merasa mual. Agak lumpuh, di kursi roda. Tidak bisa makan, menurut saya perlu opname, bukan rawat jalan, " cerita Andy.
Dikatakan Andy, aksi solidaritas bertepatan hari Pahlawan adalah aksi pertama setelah hari ke-40 dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan aksi solidaritas lagi, baik di Malang dan di luar daerah. (*)
Sumber: