Ortu Bocah Korban Dugaan Kekerasan Kakak Kelas Belum Berniat Cabut Laporan

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
"Kita tunggu apa itikad dan yang dilakukan sekolah pada perkara ini. Kita tunggu, dalam waktu 3-4 hari ke depan bagaimana penyelesaiannya," tandasnya.
Korban MWF sendiri hingga saat ini masih menjalani rawat inap setelah nyaris mengalami
koma di RSI Gondanglegi, sejak Kamis 17 November 2022. Ia mendapatkan perawatan pemulihan di Ruang Edelweis kamar A-1.
Dalam perawatan ini, Dewi mengaku membiayai secara mandiri, hanya mengandalkan penghasilan suaminya. Total klaim biaya sementara sekitar Rp 10 juta harus ditanggungnya. Ini belum termasuk biaya perekaman otak di laboratorium CT Scan, yang belum diketahui hasilnya.
Kronologis kejadian sesuai cerita korban pada ibu kandungnya, ia dianiaya pada Jum’at (11/11/2022), saat pulang sekolah, tepatnya di jembatan Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang. Korban mengaku dikeroyok oleh kakak kelasnya, dan sempat mengeluhkan sakit di bagian kepala dan perutnya. (*)
Sumber: