Kontrak Kerja Sisa Enam Hari, Proyek Perawatan Jalan Belum Dikerjakan
AMEG - Sejumlah proyek APBD milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Pemukiman (DPUPP) Pemda Situbondo bakal tidak dikerjakan oleh kontraktor pemenang tender.
Hal ini karena masa kontrak kerja tersisa 6 hari, jatuh tempo pada 20 Desember 2022 belum ada tanda-tanda pekerjaan dimulai. Akibatnya dewan setempat meradang dan Rabu (14/12/2022) melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Salah satu yang disidak pekerjaan perawatan jalan hotmix yang dimenangkan CV Farrasindo Konstruksi. Sampai saat ini belum ada kegiatan pekerjaan.
"Ini menjadi atensi komisi III. Karena ada sejumlah proyek hotmix belum dikerjakan. Sisa waktu hanya 6 hari, hingga masa kontrak 20 Desember," kata Ketua Komisi III DPRD Situbondo Arifin saat sidak lokasi proyek Desa Paowan Kecamatan Panarukan, Rabu (14/12/2022).
Sisa waktu yang pendek itu, jelas politisi PPP ini, dipastikan tidak akan selesai. Kalaupun dipaksa selesai, Arifin mengindikasikan kualitasnya buruk atau tidak maksimal. Sebab sebelum kegiatan hotmix, ada kegiatan tambal sulam maupun lapen dari jalan yang ada.
"Sebelum hotmix kan masih ada lapen yang harus diselesaikan. Masak mungkin bisa selesai, sementara di lokasi belum ada bahan materialan sama sekali," tandas Arifin dengan nada suara tinggi kepada pelaksana proyek.
Arifin menegaskan akan segera memanggil direktur CV yang nilai proyeknya miliaran tersebut. Saat sidak hanya ditemui pelaksana lapangan dan sejumlah pengawas dari konsultan dan dinas terkait.
"Nanti kita panggil sejumlah pemilik atau direktur CV/PT yang menjadi pemenang tender. Juga kadis dan kabid dari DPUPP," kata pria asal Kecamatan Mangaran ini.
Dilain pihak, Imron pelaksana lapangan mengaku jika proyeknya belum dikerjakan. Ia tidak tahu kendala apa sehingga proyek belum dikerjakan. "Kendalanya ya tidak tahu juga. Saya cuman ngurus di lapangan," katanya singkat.
H Fauzan Mistari, warga setempat mengaku ikut kecewa proyek hotmix di wilayahnya tidak segera digarap. Ia berjanji akan mengawasi pekerjaan proyek itu, khususnya masalah kualitas pekerjaan. (*)
Sumber: