BNN Kabupaten Malang Tangani Rehabilitasi 14 Anak Usia Pelajar

A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 116
Backtrace:
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort
File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view
File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
AMEG - Sejumlah 14 anak dilaporkan menjalani penanganan rehabilitasi oleh BNN Kabupaten Malang di tahun ini.
"Sejumlah (14) yang kami rehabilitasi, dan mayoritas usia pelajar SMP. Jenis narkoba yang (kecanduannya) seperti double-L. Yang direhabilitasi ini melaporkan kepada kita di BNN, lalu kami dalami," kata Konselor Adiksi Ahli Muda BNN Kabupaten Malang, M Khoirul MM, Senin (26/12/2022).
Penemuan kasus dari laporan yang didapatkan, untuk anak usia pelajar ini tetap mendapatkan pendampingan pihak sekolahnya, juga diketahui pihak pemerintahan desa atau Muspika setempat.
Dijelaskan, penanganan rehabilitasi ini diberikan dalam bentuk rawat inap di Kantor BNN Kabupaten Malang, untuk kasus korban penyalahgunaan narkoba ringan.
Akan tetapi, lanjut Khoirul, yang kasus penyalahgunaan agak berat, harus dirujuk ke RSJ Lawang dan tempat perawatan lainnya. Ini karena tingkat adiksi (kecanduan) pengguna tidak bisa cukup disembuhkan dengan rehabilitasi biasa.
"Setelah mendapatkan laporan, yang bersangkutan ditangani dengan konseling hingga 8 kali. Mekanisme rehabilitasi yang dilakukan juga dengan wawancara motivasi, family support (dukungan keluarga), dan lainnya," jelasnya.
Selain korban usia pelajar, lanjut Khoirul, pihaknya juga melakukan rehabilitasi sejumlah 5 (lima) orang dari sejumlah desa, melalui intervensi berbasis desa.
Hasil rehabilitasi yang sudah diberikan, kata Khoirul, relatif bisa menjadikan penyalahguna narkoba lebih baik, dan bisa kembali bisa menjalani aktivitas dengan normal.
"Alhamdulillah bisa kembali lebih baik, dari (assessmen) family support group kita saat berkunjung ke rumah, mereka sudah bisa beraktivitas, bisa membantu-bantu keluarga. Yang usia anak juga bisa tetap sekolah," bebernya.
Soal penyebab anak bisa menjadi penyalahguna narkoba, diakui Khoirul banyak karena pengaruh lingkungan (pergaulannya). Ia menjadi korban dari orang dewasa yang kebetulan menjadi pengguna narkoba.
Penyebab lainnya, karena dialami gap (ketidakseimbangan) mental pada anak akibat tekanan orang tua. Latar belakang keluarga korban sendiri, dari kalangan menengah ke atas sehingga memungkinkan mereka membeli dan mengkonsumsi narkoba. (*)
Sumber: