Gaya Generasi Z Bunuh Bocah Incar Organ di Makassar

Gaya Generasi Z Bunuh Bocah Incar Organ di Makassar

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag

Filename: frontend/detail-artikel.php

Line Number: 116

Backtrace:

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 116
Function: array_multisort

File: /var/www/html/ameg.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 561
Function: view

File: /var/www/html/ameg.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once

Membunuh motif jual jeroan di Makassar, Sulsel, bikin heboh. Korban bocah Fadli Sadewa (11). Pelaku AR (17) dan AF (semula ngaku usia 14, dicek polisi ternyata 18). Kejadian sadis ini mengerikan warga.

***

KAPOLRESTABES Makassar, Kombes Budhi Haryanto kepada pers, menjelaskan kronologi:

Senin, 9 Januari 2023 orang tua Fadli lapor polisi, Fadli semalam tidak pulang. Pelapor menduga, Fadli diculik di depan minimarket, berdasarkan keterangan warga yang melihatnya. Polisi langsung bergerak.

Polisi melihat rekaman CCTV di minmarket Alfa di Jalan Batua Raya, Makassar. Ternyata benar seperti dugaan pelapor. Dari rekaman CCTV, tampak, bahwa:

Minggu, 8 Januari 2023 petang, Fadli dibonceng motor seorang pria. Kelihatan, antara Fadli dengan pria pembonceng saling kenal. Fadli keliahatan ceria, tertawa-tawa. Dari situlah penyelidikan polisi dimulai.

Selasa, 10 Januari 2023 pagi mayat Fadli ditemukan di bawah jembatan di Jalan Inspeksi PAM Timur di sekitar Waduk Nipa-Nipa, Makassar. Kondisi kaki dan tangan terikat tali, terbungkus dalam kantong plastik hitam.

Selasa, 10 Januari 2023 AR dan AF ditangkap polisi. Mereka pelajar SMA di Makassar. AF semula mengaku usia 14, sehingga media massa memuatnya begitu. Lalu polisi memeriksa kartu keluarga dan akte kelahiran, ternyata usia 18.

Bagi polisi, faktor usia tersangka penting. Jika usia 14, masuk golongan anak-anak. Tapi kini para terdakwa bisa dikenakan Pasal 340 KUHP pembunuhan berencana, ancaman hukuman mati.

Dalam interogasi polisi, para tersangka mengakui perbuatan mereka. AR kepada polisi mengaku, pada Maret 2022 ia mengetahui dari situs web pencarian Yandex, bahwa ada yang mau membeli organ tubuh manusia. Harga jutaan US Dolar.

Yandex didirikan 1997 oleh tiga orang Rusia: Arkady Volozh, Arkady Borkovsky dan Ilya Segalovich. Nama website dari gabungan kata "Yet Another iNDEXer."

Berdasar data Statcounter (aplikasi penilai pengunjung web) situs pencarian Yandex unggul di Rusia. Punya pangsa pasar 48,79 persen di sana. Sedangkan Google di sana 47,88 persen. Kemudian namanya diganti dari Yandex.ru (khusus Rusia) menjadi Yandex.com (global).

Tersangka AR tertarik, lantas melakukan komunikasi dengan calon pembeli organ tubuh. Tidak disebutkan, dari negara mana calon pembeli. Komunikasi mereka melalui email. Diterjemah AR menggunakan Google translate.

Kemudian AR mengajak AF mencari calon korban, yang bisa dibunuh untuk dijual organ tubuhnya. "Mereka baru menemukan calon korban pada Minggu (8/1) yakni, bocah Fadli," kata penyidik.

AR dan AF menemukan Fadli (antara mereka saling kenal) di minimarket Alfa pada Minggu (8/1). AF kemudian menawari Fadli membersihkan rumah, dengan imbalan Rp 50 ribu. Fadli mau. Lalu, Fadli dibonceng motor AR

Sumber: